Penderita Virus Corona di Korsel Meningkat Pesat, Warga Takut Kota Daegu Jadi Wuhan Kedua
Dunia

Pemerintah Korsel sendiri memutuskan untuk menutup Kota Daegu yang merupakan sumber penyebaran virus corona di Korea Selatan. Hal ini membuat warganya merasa khawatir jika kota tersebut akan menjadi Wuhan kedua.

WowKeren - Wabah virus corona kembali memakan korban jiwa di luar Tiongkok yang menjadi sumbernya. Kali ini seorang pasien penderita corona asal Korea Selatan dinyatakan meninggal pada Kamis (20/2).

Tak hanya itu, menurut data dari worldometers.info pada Jumat (21/2), tercatat 52 kasus virus corona baru yang menyerang Korea Selatan. Jumlah total pasien yang terinfeksi corona saat ini telah mencapai 156 kasus.

Hal ini menjadikan Negeri Ginseng itu sebagai negara dengan pasien corona terbanyak di Asia setelah Tiongkok dan Jepang. Dari kasus-kasus tersebut, sebagian besar dilaporkan berada di Kota Daegu yang memiliki populasi 2,5 juta jiwa.

Diketahui, sebagian besar kasus penderita corona asal Daegu tersebut dikaitkan dengan sebuah gereja dimana salah satu jemaatnya telah terinfeksi virus yang diberi nama COVID-19 itu. Jemaat Gereja Yesus Shincheonji yang merupakan perempuan berusia 61 tahun itu dinyatakan positif corona setelah sempat pergi ke luar negeri beberapa waktu sebelumnya. Sejak itu, 80 jemaat Gereja Yesus Shincheonji juga terpapar virus corona.


Adanya wabah ini lantas membuat warga khawatir. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Seo.

Seo khawatir bila kota tempat tinggalnya itu akan menjadi pusat penyebaran virus layaknya Kota Wuhan, Tiongkok yang merupakan sumber penyebaran epidemi tersebut. "Dengan banyaknya kasus virus corona baru yang terkonfirmasi, saya khawatir Kota Daegu akan menjadi Wuhan kedua," kata salah satu warga Daegu, Seo Dong-min dilansir AFP, Jumata (21/2).

Peristiwa penyebaran virus di Daegu ini tentunya membuat otoritas Korsel mengambil langkah tegas dengan menutup kota tersebut. "Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Wali Kota Daegu, Kwon Youngjin pada Jumat (21/2).

Pihaknya berencana untuk menutup semua taman kanak-kanak sedangkan sekolah pun diminta mempertimbangkan opsi penundaan awal semester musim semi yang dijadwalkan pada awal Maret ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun, mengatakan bahwa pemerintah pusat akan mengerahkan personel medis tambahan dan berbagai peralatan medis lainnya yang diperlukan untuk menanggulangi para pasien corona.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait