Tewaskan 3000 Orang Lebih, WHO Sebut Tingkat Kematian Akibat Corona Meningkat
Nasional

Virus Corona dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 95 ribu orang dari berbagai penjuru dunia, dengan 3.287 diantaranya berakhir kematian. WHO pun mengantisipasi perkembangan kasus ini.

WowKeren - Wabah virus Corona tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Pasalnya sampai sekarang virus yang masih "bersaudara" dengan penyebab SARS dan MERS itu aktif menginfeksi banyak orang di berbagai penjuru dunia.

Dilansir dari laman worldometers.info, hingga Kamis (5/3) pukul 16.40 WIB, otoritas medis mencatat setidaknya ada 95.606 orang yang terjangkit penyakit COVID-19. 95 ribu pasien lebih itu tersebar di 85 negara, dengan Tiongkok masih menjadi wilayah dengan kasus terbanyak.

Beruntungnya sebanyak 53.699 kasus diantaranya berakhir dengan kesembuhan. Sedangkan di sisi lain, sebanyak 3.287 kasus justru berakhir dengan kematian. Jumlah korban jiwa yang ditimbulkan oleh wabah COVID-19 memang sudah jauh melampaui penyakit sejenis lain.

Data terbaru itulah yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pernyataan terbaru terkait perkembangan wabah COVID-19. Menurut WHO, terjadi peningkatan tingkat kematian atau mortality rate dari penyakit tersebut.


Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan tingkat kematian dari virus Corona kini sudah mencapai 3,4 persen. Angka ini jauh lebih mematikan dari virus flu musiman.

"Banyak orang yang tidak bisa bertahan dari infeksi dan sebagian akan jatuh sakit," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir CNN Indonesia, Kamis (5/3). "Secara global, tingkat kematian penyakit COVID-19 sekitar 3,4 persen. Jika dibandingkan, flu bisa menewaskan kurang dari satu persen orang yang terinfeksi."

Sebagai informasi, sebelumnya, WHO mengestimasi tingkat kematian dari wabah COVID-19 adalah sebesar dua persen dari seluruh kasus di dunia. Namun laju kematian yang bak makin cepat belakangan ini membuat WHO mengubah pernyataannya.

Pada kesempatan itu, Tedros pun kembali menegaskan bahwa hingga kini tidak ada orang yang dinyatakan kebal terhadap virus tersebut. "Banyak orang di dunia kebal terhadap virus flu biasa, tetapi belum ada yang bisa bertahan dari COVID-19," pungkas Tedros tegas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait