Jumlah Ruang Isolasi Menipis, Pemerintah Putar Otak dan Usulkan Ini
Nasional

Para pasien positif COVID-19 harus dirawat di ruang isolasi mengingat penyakit tersebut begitu menular. Namun kini jumlah ruang isolasi dilaporkan semakin menipis sehingga pemerintah harus memutar otak.

WowKeren - COVID-19 atau penyakit yang timbul sebagai akibat infeksi virus Corona memang tak boleh dipandang sebelah mata. Penyakit ini diketahui begitu menular sehingga dalam penanganannya pun diperlukan protokol tertentu, salah satunya pengisolasian pasien.

Tentu dengan semakin bertambahnya jumlah pasien positif maka kamar isolasi yang diperlukan pun ikut meningkat. Saat ini beberapa rumah sakit rujukan pun bahkan dikabarkan sudah mulai kehabisan ruang isolasi.

Peluang itu pun ternyata telah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah. Hal ini tampak dari pernyataan terbaru Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, tentang rencana perubahan mekanisme isolasi bagi pasien positif COVID-19. Tak lagi dirawat dalam ruang isolasi per individu, para pasien akan ditempatkan dalam satu bangsal.

"Dirawat dalam satu bangsal. Artinya dalam satu bangsal itu isinya beberapa orang, tapi positif (COVID-19) semua," ujar Yuri, Selasa (17/3). "Jangan dimaknai bahwa itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak seperti itu."


Rencana ini, imbuh Yuri, akan dilakukan apabila rumah sakit sudah tak lagi memiliki cukup tempat untuk merawat pasien COVID-19. "Kalau sudah RS tak cukup, itu yang dipakai," jelas Yuri, dilansir dari Kompas, Rabu (18/3).

Yuri menyebut tidak hanya dilakukan di satu RS rujukan saja. Rencana ini disuarakan menyusul makin menipisnya jumlah ruang isolasi namun pasien positif COVID-19 terus bertambah.

Kendati dinilai cukup berisiko, Yuri menegaskan rencana ini merujuk pada pengalaman penanganan pasien COVID-19 di Tiongkok. Menurut Yuri, Tiongkok pernah menggunakan satu ruang besar untuk mengisolasi pasien positif.

"Kalau kita lihat dari sekuel informasi di Cina itu, gymnastic hall diisi banyak pasien yang positif (COVID-19), semua berada di situ," terang Yuri. Namun demikian hal ini tetap harus mempertimbangkan kondisi pasien, apakah memungkinkan untuk bisa ditempatkan dalam satu bangsal.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait