Italia diketahui sempat menjadi negara Eropa dengan tingkat infeksi COVID-19 tertinggi. Namun kini laporan terbaru menyebut kalau Italia telah berhasil melewati puncak wabah virus tersebut. Seperti apa?
- Luthfiatun Nisa
- Senin, 13 April 2020 - 13:57 WIB
WowKeren - Kasus COVID-19 di Italia telah menembus angka lebih dari 156,363 pasien, menyusul Amerika Serikat dan Spanyol. Bukan hanya itu saja, Italia bahkan sempat menjadi negara Eropa dengan tingkat infeksi COVID-19 tertinggi. Namun kini, laporan terbaru menyebut kalau Italia telah berhasil melewati puncak wabah virus tersebut.
Pasalnya pada hari Minggu (12/4), Italia telah mencatatkan kematian terendah akibat COVID-19 selama tiga pekan terakhir. Layanan perlindungan sipil Italia melaporkan 431 kematian baru dan menjadi angka terendah sejak 19 Maret. Angka tersebut menunjukkan bahwa wabah corona di Italia telah melewati puncaknya.
Sementara itu, jumlah orang yang menunjukkan gejala COVID-19 di Italia memang masih terus mengalami peningkatan. Meski demikian data menunjukkan pasien yang membutuhkan perawatan intensif telah berkurang. Selain itu, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit juga menurun.
"Tekanan terhadap rumah sakit terus mereda," kata kepala layanan perlindungan sipil Angelo Borrelli.
Bukan hanya itu saja, angka pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Italia juga terus mengalami kenaikan drastis. Hingga kini, ada 34,211 pasien yang telah pulih, sehingga jumlah kasus aktif yang ditangani di Italia menurun menjadi 102,253 orang.
Hingga berita ini ditulis, Italia telah mencatatkan angka kematian sebanyak 19,899. Angka ini membuat Italia menjadi negara kedua di dunia dengan jumlah kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia, tepat di bawah Amerika Serikat yang melampauinya dengan jumlah korban tewas sebanyak 22,115 jiwa.
Di benua Eropa sendiri, Italia juga menjadi negara kedua dengan jumlah kasus positif corona terbanyak, mengekor di belakang Spanyol, yang telah melaporkan 166,831 kasus. Hal ini tentunya membuktikan bahwa Italia perlahan-lahan menunjukkan bahwa mereka telah pulih dan berangsur-angsur menunjukkan perkembangan positif, meskipun masih harus menangani kasus aktif lebih dari 100 ribu jiwa.
(wk/luth)
