CDC Daftarkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?
Dunia

Gejala-gejala yang dialami oleh penderita Covid-19 berbeda-beda setiap orang. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat 6 gejala baru terinfeksi virus corona. Apa saja?

WowKeren - Virus corona atau Covid-19 masih terus mewabah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Diketahui gejala yang dialami oleh orang-orang pengidap Covid-19 bervariasi, mulai dari demam tinggi, batuk, bersin, kesulitan bernapas, hingga tanpa merasakan gejala apapun.

Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat 6 gejala baru terinfeksi virus corona. Mereka adalah menggigil, tubuh bergetar disertai menggigil, sakit otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan indera pengecap atau penciuman.

Adanya penambahan gejala tersebut sebagai pemahaman ahli kesehatan tentang virus tersebut berevolusi. Padahal sebelumnya CDC hanya mencatat demam, batuk dan sesak napas sebagai gejala utama terinfeksi virus corona.

Napas memendek telah diubah menjadi "sesak nafas atau kesulitan bernapas" oleh CDC. Pasien Covid-19 dapat mengalami beragam gejala mulai yang ringan hingga yang berat. Biasanya gejala tersebut akan muncul 2-14 hari setelah terpapar virus.

Sementara itu, virus yang berada di tubuh pasien biasanya bakal menular tepat di hari sebelum gejala-gejala tersebut muncul. Hal ini seperti yang disebutkan dalam penelitian.


Daftar CDC yang diperbarui secara signifikan: Sebagian besar tempat pengujian mengharuskan pasien untuk memiliki gejala Covid-19 sebelum individu tersebut dapat diuji. CDC merekomendasikan mencari "perhatian medis segera" untuk kesulitan bernafas, rasa sakit yang terus-menerus atau tekanan pada dada, bibir atau wajah kebiruan, merasa bingung hingga tak bisa bangun.

Organisasi Kesehatan Dunia dan CDC pertama kali mendesak masyarakat untuk mewaspadai demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Kemudian muncul laporan tentang orang-orang yang kehilangan indera pengecap dan penciuman, serta masalah pencernaan seperti diare sebagai gejala terinfeksi Covid-19.

Fenomena lain yang lebih baru: lesi ungu atau biru pada kaki dan kaki pasien, paling sering muncul pada anak-anak dan dewasa muda, dijuluki "COVID jari kaki."

Meskipun gejala tersebut masih belum bisa dijelaskan oleh para ahli, beberapa berhipotesis bahwa itu bisa menjadi peradangan berlebih, pembekuan pembuluh darah atau gangguan trombotik yang dikenal sebagai purpura fulminans.

Beberapa dokter bahkan melaporkan bahwa virus tersebut dapat memicu stroke mendadak pada orang dewasa di usia 30-an dan 40-an, yang mungkin disebabkan oleh masalah pembekuan darah. "Virus itu tampaknya menyebabkan peningkatan pembekuan di pembuluh darah besar, yang menyebabkan stroke parah," kata Dr. Thomas Oxley dilansir CNN, Senin (27/4).

"Laporan kami menunjukkan peningkatan tujuh kali lipat dalam kejadian stroke mendadak pada pasien muda selama dua minggu terakhir," kata Oxley, ahli bedah saraf di Sistem Kesehatan Mount Sinai di New York. "Sebagian besar pasien ini tidak memiliki riwayat medis masa lalu dan berada di rumah dengan gejala ringan (atau dalam dua kasus, tidak ada gejala) Covid-19."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait