Menlu AS, Mike Pompeo, menyebut pihak administrasi Trump berencana membatalkan visa ribuan mahasiswa pascasarjana Tiongkok di AS yang memiliki hubungan dengan militer Tiongkok.
- Luthfiatun Nisa
- Rabu, 03 Juni 2020 - 15:03 WIB
WowKeren - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan sedang mempertimbangkan memulangkan ribuan mahasiswa pascasarjana asal Tiongkok untuk mencegah dugaan spionase atau mata-mata. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan resmi.
Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (3/6), pihak administrasi Trump berencana membatalkan visa ribuan mahasiswa pascasarjana Tiongkok di AS yang memiliki hubungan dengan militer Tiongkok. "Kami tahu dengan tantangan ini. Saya yakin, Presiden Trump akan mengambil (langkah ini)," kata Pompeo dalam keterangannya.
Langkah ini kemungkinan akan menuai kritik dari pihak universitas yang sangat bergantung pada biaya kuliah mahasiswa asing. Selama ini, diketahui bahwa mahasiswa asal Tiongkok dan India menjadi sumber dana terbesar di universitas-universitan Amerika.
Sementara itu, para aktivis Asia-Amerika sudah sejak lama menyuarakan keprihatinan akan penargetan mahasiswa Tiongkok. Tindakan ini bisa berdampak pada masyarakat AS sendiri, di mana warga berketurunan Asia dapat dibayangi kecurigaan yang tidak berdasar.
"Ini seperti di zaman Uni Soviet. Ini adalah rezim komunis, tirani yang menimbulkan risiko nyata bagi Amerika Serikat," kata seorang aktivis.
Di sisi lain, hubungan antara AS dan Tiongkok memang terus memburuk setelah bersilang pendapat perihal asal mula wabah COVID-19. Sejumlah pihak di AS kecewa dengan respons Trump terhadap penyebaran virus corona sehingga negara itu menjadi negara paling terpapar parah pandemi.
Sebelumnya, Trump dinilai lambat dan penanganan yang tidak merata di seluruh wilayah AS. Namun Trump balik menyalahkan Tiongkok dan menyebut negeri Tirai Bambu tersebut sebagai sumber pandemi virus corona.
(wk/luth)
