Trump Ancam Berhenti Tonton Sepak Bola AS Jika Atlet Masih Berlutut Saat Nyanyikan Lagu Nasional
Getty Images
Dunia

Cara protes ini digunakan karena posisi berlutut tersebut mirip dengan tindakan polisi Derek Chauvin menahan George Floyd yang mengakibatkan tak bisa bernapas hingga meninggal dunia.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam tidak akan lagi menonton pertandingan National Football League (NFL) dan Sepak Bola AS bila para pemain tidak berdiri saat lagu kebangsaan dinyanyikan sebelum pertandingan.

Dilansir dari BBC pada Senin (15/6), Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) memutuskan untuk mencabut ketentuan para pemain diharuskan berdiri tegak selama lagu kebangsaan dinyanyikan sebelum pertandingan. USSF mengakui bahwa ketentuan itu adalah salah dan mengurangi esensi dan pesan penting dari gerakan anti-rasisme Black Lives Matter.

Namun anggota Kongres Partai Republik Matt Gaetz mengkritik keputusan tersebut. Melalui akun Twitter miliknya, Gaetz mengaku lebih senang AS tidak memiliki tim sepak bola jika para pemain tak mau berlutut saat mendengar lagu nasional.

"Saya lebih suka AS tidak memiliki tim sepak bola dibandingkan memiliki tim sepak bola yang tidak akan berdiri untuk Lagu Kebangsaan Nasional," cuitnya. "Anda seharusnya tidak bermain di bawah bendera kami sebagai tim nasional kami bila Anda tidak akan berdiri ketika lagu dinyanyikan."


Sebagai respons, Trump lalu mengicaukan ulang pesan itu pada Sabtu. "Saya tidak akan menonton lagi!" tambahnya melengkapi cuitannya. Tak hanya itu, Presiden AS ke-45 tersebut kemudian menulis, "Dan sepertinya NFL juga menuju ke arah itu, tetapi saya tidak akan menonton!"

Aksi berlutut saat ini menjadi salah satu cara protes sekaligus menghormati kematian pria berkulit hitam AS, George Floyd, yang mati di tangan polisi kulit putih Minneapolis. Cara protes ini digunakan karena posisi berlutut tersebut mirip dengan tindakan polisi Derek Chauvin menahan George Floyd yang mengakibatkan tak bisa bernapas hingga meninggal dunia.

Namun, sebenarnya larangan berlutut selama lagu kebangsaan awalnya diberlakukan setelah para pesepak bola wanita AS Megan Rapinoe berlutut selama lagu nasionalnya dinyanyikan untuk mendukung mantan gelandang NFL Colin Kaepernick pada 2016.

Jauh sebelum George Floyd, aksi protes berlutut itu bermula dari atlet NFL Colin Kaepernick, yang menginginkan keadilan bagi kaum minoritas di AS, khususnya orang berkulit hitam dengan cara berlutut ketika lagu kebangsaan AS disenandungkan.

Kaepernick bertujuan untuk membuat kesadaran bahwa kekerasan struktural terhadap kaum minoritas di Negeri Paman Sam itu benar adanya. Aksi berlutut terbaru mendapatkan respons keras dari Trump, sambil mengatakan itu tidak menghormati bendera Amerika dan negara.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait