Mengenal Dexamethasone, Obat Yang Didukung WHO Untuk Sembuhkan COVID-19
Health

Mengenal penjelasan dexamethasone, obat dari peneliti Inggris yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyembuhkan virus corona (COVID-19).

WowKeren - Organisai Kesehatan Dunia (WHO) mendukung penggunaan obat dexamethasone atau deksametason untuk menangani pasien virus corona (COVID-19). Obat ini diketahui merupakan hasil penelitian dari Inggris.

Dexamethasone merupakan obat yang dinilai relatif murah dan tersedia luas di dunia. Obat steroid ini dinilai memiliki dosis yang rendah dan diklaim telah menjadi terobosan besar dalam menyelamatkan nyawa pasien virus corona yang memiliki gejala berat.

Para peneliti yang dipimpin oleh tim dari University of Oxford telah melakukan penelitian efek dexamethasone terhadap pasien COVID-19. Penelitian tersebut bahkan menjadi salah satu uji coba terbesar di dunia yang diterapkan saat merawat pasien virus corona secara langsung.

Mereka telah mencoba memberikan obat ini ke lebih dari 2.000 pasien virus corona yang menunjukkan gejala parah. Hasilnya, pasien positif COVID-19 yang sampai harus menggunakan bantuan ventilator dapat mulai membaik setelah diberikan dexamethasone. Bahkan, risiko kematian akibat COVID-19 menjadi berkurang hingga 35 persen berkat obat tersebut.

”Sejauh ini obat tersebut telah menunjukkan bisa mengurangi risiko kematian dan pengurangannya sangat signifikan. Ini adalah terobosan besar,” jelas Peneliti Utama, Prof Peter Horby seperti dilansir dari BBC, Rabu (17/6). “Ini jelas, sangat bermanfaat.”

Dexamethasone disebutkan mampu mengurangi risiko kematian akibat virus corona dengan rasio satu banding tiga bagi pasien yang menggunakan ventilator. Sedangkan bagi pasien yang menggunakan tabung oksigen, risiko kematian dapat berkurang hingga 1 banding lima.


Para peneliti menyesalkan bagaimana obat dexamethasone tidak digunakan di Inggris sejak awal pandemi virus corona merebak. Pasalnya, peneliti telah menghitung setidaknya akan ada 5.000 nyawa yang mampu diselamatkan jika obat ini digunakan sejak awal.

Pemerintah Inggris menyatakan telah memiliki stok sebanyak 200.000 obat dexamethasone. Layanan kesehatan (NHS) juga telah diimbau untuk menyediakan dexamethasone bagi pasien COVID-19.

Keberadaan obat ini juga dinilai menjadi angin segar bagi negara-negara miskin dengan jumlah kasus virus corona yang tinggi. Kepala Tim Penelitian, Prof Martin Landray menjelaskan bagaimana pengobatan dengan mengandalkan dexamethasone sangatlah terjangkau.

”Perawatan dengan dexamethasone ini sekitar 10 hari, dan biayanya hanya Pound 5 (setara Rp87.000) per pasien per hari,” jelas Landray. “Jadi, pada dasarnya biayanya Pound 35 (Rp600.000) untuk menyelamatkan satu nyawa. Obat ini tersedia di seluruh dunia.”

Dexamethasone sendiri telah digunakan sejak 1960-an untuk mengatasi sejumlah kondisi, seperti radang persendian, asma, dan penyakit kulit. Obat ini juga membantu menghentikan kerusakan jaringan tubuh ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap serangan virus corona.

Setengah dari seluruh pasien positif virus corona yang menggunakan ventilator bisa dipastikan tidak bisa selamat. Namun dengan obat ini, risiko kematian dapat dipotong hingga sepertiga dan sangat memiliki berdampak besar.

Hasil penelitian dari Universitas Oxford menyimpulkan pasien yang menggunakan ventilator saat diberi obat ini dapat mengurangi risiko kematian dari 40 persen menjadi 28 persen. Sedangkan bagi pasien yang menggunakan oksigen, risiko kematian dari 25 persen menjadi 20 persen.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait