Hannah Al Rasyid Geram Dengar DPR Ingin Cabut RUU PKS Karena Alasan Pembahasan Sulit
Instagram
Selebriti

Hannah Al Rasyid mengungkapkan kemarahan dan rasa kecewanya terkait kabar DPR yang berniat untuk menghapus RUU PKS hanya karena alasan pembahsannya yang sulit untuk dikaji.

WowKeren - Sehubungan dengan dicabutnya Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual atau RUU PKS dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), aktris Hannah Al Rasyid mengungkap kemarahannya lewat akun media sosial. Aktris 34 tahun itu mempertanyakan tentang bagian sulit di RUU PKS yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang.

"Yang sulit itu hidup dengan rasa tidak aman every time we walk down a street. Yang sulit itu living with the trauma of being a victim of sexual violence. Yang sulit itu trying to understand why people in power don’t care about keeping us save!" tulis Hannah di Twitter pada Selasa, (30/6).

Unggahan itu lalu di-screenshot dan dibagikan di laman Instagram pribadinya. Pemain film "Aruna dan Lidahnya" itu menuliskan kemarahan dan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut di keterangan foto. Ia tak habis pikir dengan keputusan DPR yang seolah-olah tak memperdulikan keselamata rakyat Indonesia.

"Antara heartbreaking (patah hati), marah, kecewa, sedih... mostly mad si. This is madness! Kita perlu kasih tau ke DPR yang sulit itu apa sebenarnya. 'Yang sulit itu....' lanjutkan di comments ya!" tulis Hannah, mengajak pengikutnya ikut berkomentar.


Sontak unggahan Hannah ini mendapat banyak respons serta dukungan dari para netizen. Mereka sependapat dengan Hannah dan ikut mengkritisi keputusan tidak masuk akal DPR ini. Banyak dari netizen yang ikut bersuara menanggapi masalah ini.

"Yang sulit itu dilecehin tapi ngga bisa bawa ke jalur hukum karna udah pasti korban yang salahhhhhhhhhhhhhhh," tulis akun @imel****. "Yang sulit itu lihat DPR makan uang rakyat tapi ga kerja sesuai dengan aspirasi rakyat," imbuh akun @pricil*****.

"Yang sulit itu mencerna isi otak para pejabat, ga tahu malu kenapa ga sadar juga bahwa tugas mereka itu ngurus rakyat, mereka digaji oleh siapa dan harus melayani siapa, tapi gak tahu malu, dgn mudahnya blg sulit. Beginilah jika kekuasaan diserahkan kpd yg tidak mampu, tunggu saja kehancurannya," kata seorang netter.

Dikabarkan sebelumnya, komisi VIII DPR mengusulkan agar RUU PKS dicabut dari daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020. Sebabnya, menurut Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang, pembahasan RUU PKS dirasa agak sulit.

Hal ini tentu memicu kemarahan masyarakat Indonesia, terutama para pejuang feminisme seperti Hannah Al Rashid. Bukan hanya Hannah yang merasa kecewa dan marah, sebelumnya komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa juga melakukan protes yang sama. Lewat akun Instagramnya, Ernest mengkritik habis-habisan keputusan DPR ini.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait