Bioskop LSF Cinemas yang berada di di Kuala Terengganu, Malaysia telah beroperasi kembali. Selain menerapkan protokol kesehatan, pihak bioskop juga menerapkan aturan yang memisahkan kursi penonton sesuai gender pengunjung.
- Nidya Putri
- Rabu, 08 Juli 2020 - 14:43 WIB
WowKeren - Sejumlah negara di dunia telah menyambut era normal baru atau new normal di tengah pandemi corona (COVID-19). Pada era ini, sektor ekonomi serta pariwisata di berbagai negara mulai dibuka kembali.
Salah satunya seperti bioskop di Kuala Terengganu, Malaysia. Bioskop tersebut telah kembali beroperasi mulai tanggal 6 Juli 2020 lalu.
Pembukaan bioskop LSF Cinemas tersebut juga disertai protokol kesehatan seperti menjaga jarak demi mencegah penyebaran COVID-19. Di tengah pembukaan kembali tersebut ada sebuah aturan yang tak dapat dijumpai di tempat lain.
Aturan yang dimaksud adalah pengaturan kursi penonton yang dipisahkan sesuai dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dimana untuk penonton laki-laki akan diarahkan ke barisan sebelah kiri dan barisan kanan untuk penonton perempuan.
Hal ini dilakukan oleh pihak manajemen demi menghindari para pelanggan yang “nakal”. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut maka mereka akan dipanggil oleh otoritas pemerintah setempat.
Juru bicara LFS Cinemas juga memasang CCTV pada gedung serta studio bioskop. Apabila ada penonton yang melakukan pelanggaran dan penyimpangan maka tayangan dari CCTV akan di siarkan pada layar besar di dalam studio.
Kapan saja, jika pihak berwenang melakukan pengecekan acak, pelanggan harus menunjukkan bukti seperti sertifikat pernikahan, sedangkan untuk non-muslim, mereka dapat menunjukkan kartu identitas mereka.
Ketika Anda membeli tiket di konter tiket, kru akan mendapatkan rincian pelanggan kemudian hanya memutuskan kursi apa yang disarankan. Sementara, anggota keluarga dapat memilih untuk duduk di zona pria atau zona wanita.
Aturan terkait kursi duduk ini sendiri telah diterapkan pada 4 Juli 2020 lalu. Kemudian persoalan ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Meski begitu, kebijakan yang memisahkan penonton laki-laki dan perempuan ini tak mendapat penolakan dari masyarakat Malaysia. Justru ada 50% orang yang mendukung aturan baru yang diterapkan oleh pemerintah negara bagian.
(wk/nidy)
