Pub Star Inn di St. Just, Cornwall, Inggris memasang pagar listrik di depan meja bar agar pelanggannya tetap mematuhi aturan physical distancing dan tidak berkerumun.
- Nidya Putri
- Rabu, 15 Juli 2020 - 15:56 WIB
WowKeren - Sejumlah negara telah melonggarkan kebijakan lockdown-nya demi kembali menggerakkan perekonomian. Seperti yang diketahui, pandemi virus corona (COVID-19) memberi dampak yang sangat besar pada perekonomian negara.
Pada masa pelonggaran lockdown ini, sejumlah toko, fasilitas hiburan hingga pusat perbelanjaan kembali dibuka. Orang-orang pun bisa menikmati kembali kunjungannya, namun mereka tetap harus menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker atau faceshield serta menjaga jarak demi menghindari penyebaran COVID-19.
Salah satu negara yang telah membuka kembali perekonomiannya adalah Inggris. Bahkan pub-pub di Negeri Ratu Elizabeth tersebut telah kembali membuka pintunya sejak 4 Juli 2020 lalu.
Social distancing tetap wajib diterapkan, dan pelanggan harus menyerahkan detail kontak mereka sebelum mereka masuk untuk membantu pelacakan virus corona jika diperlukan. Untuk memastikan pengunjungnya menjaga jarak aman, seorang pemilik pub di Inggris memasang pagar listrik di depan meja bar agar pelanggannya tetap mematuhi pembatasan jarak fisik dan tidak berkerumun.
Dikutip dari CNN Internasional, adalah Jonny McFadden adalah pemilik dari pub Star Inn di St. Just, Cornwall yang dipasangi pagar listrik tersebut. Pub miliknya terletak di wilayah perdesaan. "Ini adalah pub yang sangat kecil, pub di wilayah perdesaan pertama dan terakhir di Cornwall," katanya.
McFadden mengatakan, ide untuk menggunakan pagar listrik muncul ketika dia bersiap untuk membuka kembali pub. "Untuk melindungi staf, diri saya, serta pelanggan, orang-orang harus mematuhi aturan jarak fisik aman," kata McFadden.
Awalnya, McFadden ingin memasang beberapa tali, atau rantai untuk memastikan pelanggan dan staf di bar dipisahkan oleh jarak aman. Akan tetapi, ia merasa peralatan itu kurang sesuai.
"Saya pikir, tali atau rantai tidak akan membuat mereka mematuhi aturan ini," ujarnya. Jadi, sebagai gantinya, dia memilih pagar listrik untuk melihat bagaimana efeknya.
Pagar listrik itu biasanya tidak dinyalakan. Akan tetapi, keberadaannya telah berhasil mencegah beberapa pelanggan berkerumun di dekat staf. "Pagar listrik ini tidak aktif, tetapi orang berpikir itu aktif dan mereka menjauh darinya," paparnya. "Mungkin mereka ketakutan, tapi setidaknya ini berdampak baik."
Sebelumnya, tiga pub di Inggris harus kembali menutup operasionalnya setelah pelanggan dinyatakan positif virus corona. Saat ditanya bagaimana pelanggan bereaksi terhadap idenya, McFadden mengatakan, semua orang di wilayahnya tahu pemasangan pagar listrik itu.
"Itu sangat lucu. Kami berada di daerah pedesaan sehingga semua orang tahu apa itu pagar listrik," pungkasnya. "Saya juga memasang tanda kecil di pagar bertuliskan 'listrik, bahaya'."
(wk/nidy)
