Vaksin virus Corona terus dikembangkan di berbagai negara, termasuk Inggris di bawah penelitian Universitas Oxford. Vaksin ini pun dinilai berhasil memicu timbulnya antibodi terhadap virus Corona.
- Elvariza Opita
- Selasa, 21 Juli 2020 - 14:03 WIB
WowKeren - Penelitian soal vaksin yang bisa menangkal virus Corona terus dilakukan di berbagai negara. Termasuk di Universitas Oxford, Inggris yang baru-baru ini diklaim memberikan hasil pengujian awal yang memuaskan.
Mengutip CNN, vaksin itu menunjukkan hasil aman dengan menginduksi respons imun. Lebih spesifiknya, tubuh memberi respons antibodi dalam 28 hari dan respons T-Cell dalam 14 hari. Hasil ini tampak dari uji coba yang melibatkan 1.077 orang berusia 15 sampai 58 tahun yang tidak memiliki riwayat COVID-19 dari akhir April sampai Mei 2020.
"Kami berharap sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus," jelas Profesor Universitas Oxford, Andrew Pollard, Senin (20/7). "Sehingga vaksin kami akan melindungi orang untuk waktu yang lama."
Selain itu, tim peneliti menemukan vaksin tersebut tak memberikan efek samping yang serius. Mayoritas objek percobaan mengaku merasa kelelahan dan sakit kepala.
Di samping itu, ada beberapa efek samping lain seperti rasa sakit di kulit tempat disuntik vaksin. Ada pula efek nyeri otot, kedinginan, hingga demam. Namun walau menunjukkan respons positif, peneliti mengaku masih memerlukan waktu untuk bisa melihat seberapa efektif pemberian vaksin itu untuk mengatasi infeksi SARS-CoV-2 yang dikenal sebagai COVID-19.
"Sehingga vaksin kami akan melindungi orang untuk waktu yang lama," jelas Pollard, seperti dilansir pada Selasa (21/7). "Dan untuk berapa lama perlindungan berlangsung."
Berbagai negara saat ini sedang berlomba-lomba mengembangkan vaksin untuk mengatasi wabah virus Corona. Tak hanya Inggris, negara lain seperti Tiongkok juga ikut mengembangkan vaksin antivirus SARS-CoV-2.
Bahkan ada satu vaksin yang dikembangkan secara kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia. Dan belakangan vaksin hasil kerjasama ini dikabarkan siap diujikan untuk ribuan warga Indonesia.
Indonesia juga ikut mengembangkan vaksin yang benar-benar buatan dalam negeri. Namun vaksin ini disebut-sebut baru siap edar pada 2022 mendatang karena memang masih di tahap awal penelitian.
(wk/elva)
