Obesitas Disebut Tingkatkan Risiko Kematian Akibat COVID-19
Health

Temuan ini diungkapkan oleh Public Health England usai mengulas sejumlah studi. Berdasarkan ulasan ini, ditemukan bahwa pasien corona dengan kelebihan berat badan lebih berisiko membutuhkan perawatan di rumah sakit.

WowKeren - Public Health England mengungkapkan bahwa kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risiko keparahan atau bahkan kematian pada pasien COVID-19. Risiko-risko tersebut meningkat seiring dengan semakin besarnya kelebihan berat badan yang dimiliki pasien.

Adapun temuan ini diungkapkan oleh Public Health England usai mengulas sejumlah studi. Berdasarkan ulasan ini, ditemukan bahwa pasien COVID-19 dengan kelebihan berat badan lebih berisiko membutuhkan perawatan di rumah sakit.

"Menurunkan berat badan dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan," jelas Kepala Ahli Gizi Public Health England Dr Alison Tedstone, dilansir BBC pada Senin (27/7). "Dan juga dapat membantu melindungi dari risiko kesehatan akibat COVID-19."

Menurut Tedstone, bukti yang ada saat ini sudah jelas menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko pasien mengalami COVID-19 berat. Kondisi tersebut juga disebut bisa membuat pasien lebih berisiko mengalami kematian akibat COVID-19.


Sementara itu, Prof Susan Jebb dari Universitas Oxford menjelaskan bahwa kaum lansia, pria, orang- orang dari Asia Selatan, serta beberapa kelompok etnis lainnya berisiko lebih tinggi terkena COVID-19. "Di atas hal-hal tersebut, ulasan ini menunjukkan bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko yang sangat penting," tutur Jebb.

Ironisnya, Inggris memiliki salah satu tingkat obesitas tertinggi di Eropa. Hampir dua pertiga orang dewasa di Inggris kelebihan berat badan atau obesitas, dengan angka yang sama di Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara.

Oleh sebab itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menggelar kampanye anti-obesitas senilai 10 juta poundsterling. Salah satunya adalah larangan iklan junk food sebelum pukul 21.00. Langkah-langkah kampanye tersebut sebenarnya belum rampung, namun kemungkinan juga akan mencakup larangan iklan online untuk makanan tidak sehat, dan batasan promosi di dalam toko.

Adapun seseorang dapat disebut kegemukan apabila memiliki indeks massa tubuh (IMT) sebesar 25-29,9. Sedangkan orang dengan IMT sebesar 30-39,9 dapat dikategorikan sebagai obesitas.

Selain itu, cara lain untuk mengukur kelebihan lemak dalam tubuh adalah melalui pengukuran lingkar pinggang. Laki-laki dengan lingkar pinggang 94 cm ke atas dan perempuan dengan lingkar pinggang 80 cm ke atas dianggap lebih berisiko mengalami masalah kesehatan terkait obesitas.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait