Pemerintahan Donald Trump dilaporkan akan meluncurkan paket stimulus bernilai sampai USD 1 triliun atau setara Rp 14 ribu triliun demi mengatasi dampak ekonomi selama pandemi COVID-19.
- Elvariza Opita
- Senin, 27 Juli 2020 - 15:14 WIB
WowKeren - Berbagai negara sudah mengaku "kalah" oleh wabah virus Corona. Bukan dari segi penanganannya, tetapi dari aspek perekonomiannya yang dibuat hancur alias resesi.
Kondisi perekonomian banyak negara memang dibuat kocar-kacir oleh pandemi COVID-19. Termasuk Amerika Serikat yang sampai membuat sang presiden, Donald Trump meneken kembali persetujuan pengucuran sejumlah besar stimulus.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menyebut pemerintah federal akan merilis paket stimulus untuk bisnis dan warganya yang terdampak COVID-19. Tak main-main, jumlahnya bahkan mencapai USD 1 triliun atau setara Rp 14 ribu triliun.
Rinciannya, stimulus itu akan dibagi dalam beberapa bagian seperti pembayaran tunjangan USD 1.200 untuk warga AS. Selain itu, Trump juga akan memperpanjang bantuan moratorium penggusuran federal alias Federal Eviction Moratorium.
"Ada USD 1.200 cek datang, itu akan menjadi bagian dari paket baru," tutur Kudlow dalam wawancaranya di program CNN, "State of The Union", Minggu (26/7). Sedianya paket stimulus jumbo ini akan diluncurkan pada Agustus 2020 mendatang.
Lantas moratorium yang dimaksud adalah beleid yang melindungi warga dari penggusuran. Sebab pemerintah federal memberi bantuan pembayaran sewa rumah.
Selain itu, stimulus jumbo tersebut juga mencakup pendanaan untuk tunjangan pengangguran, perpanjangan stimulus cek, dan membayar utang bisnis. Selain itu pemerintahan Presiden Trump juga akan mendanai sekolah-sekolah agar bisa kembali buka.
"(Stimulus) cek ada di sana, bonus mempekerjakan karyawan kembali ada di sana. Bonus retensi ada di sana," ujar Kudlow, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (27/7). "Akan ada penundaan, kredit pajak untuk usaha kecil dan restoran. Ini paket yang sangat lengkap. Ini paket yang sangat tepat sasaran."
Peluncuran stimulus bernilai super besar ini patut diantisipasi pula oleh masyarakat Indonesia. Kendati tak berdampak langsung, nyatanya pemberian stimulus ini digadang-gadang bisa menjadi "katrol" untuk menurunkan harga emas PT Aneka Tambang (ANTM) yang pada Senin (27/7) menembus Rp 997 ribu per gram.
(wk/elva)
