Anjing Dijadikan Pendeteksi Orang Terinfeksi COVID-19, Punya Tingkat Akurasi Tinggi?
SerbaSerbi

Peneliti dari University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman, ingin memanfaatkan kemampuan penciuman anjing untuk mendeteksi orang terinfeksi corona (COVID-19) dan yang sehat.

WowKeren - Anjing dikenal sebagai hewan yang memiliki indra penciuman yang tajam. Namun, siapa yang menyangka jika anjing juga bisa mendeteksi virus corona?

Sebuah riset terbaru dari University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman, menemukan bahwa anjing yang dilatih dapat mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona. Riset tersebut bahkan telah dipublikasi dalam jurnal BMC Infectious Disease pada 23 Juli 2020 lalu.

Dalam riset itu, para peneliti melatih delapan ekor anjing pelacak khusus dari angkatan bersenjata Jerman untuk mendeteksi air liur orang yang mengidap virus corona SARS-CoV-2. Mereka hanya dilatih selama seminggu.

Setelah menjalani masa latihan, delapan anjing tersebut pun diminta mengendus 1.012 sampel air liur manusia yang terdiri dari orang terinfeksi corona dan orang yang sehat. Hasilnya, para anjing terlatih itu berhasil mengidentifikasi sampel dengan tingkat akurat sebesar 94 persen.

Sebagai rincian, anjing-anjing tersebut berhasil mengendus 157 sampel positif dan 792 sampel negatif virus corona. Adapun sebanyak 33 sampel negatif salah diidentifikasi oleh anjing sebagai positif (false positive) dan 30 sampel positif keliru diidentifikasi sebagai negatif (false negative).

Sebagai perbandingan, uji diagnostik reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) yang saat ini jadi standar tes corona punya tingkat kesalahan deteksi (false detection rate) sebesar 25 persen dan tingkat false positive sebesar 2,3-6,9 persen, kata peneliti. Anjing yang terlatih rupanya bisa diandalkan untuk pemeriksaan awal virus corona.


“Temuan awal ini menunjukkan bahwa anjing pendeteksi yang terlatih dapat mengidentifikasi sampel sekresi pernapasan dari individu yang terinfeksi SARS-CoV-2 yang dirawat di rumah sakit dengan membedakan antara sampel pasien terinfeksi SARS-CoV-2 dan (sampel) kontrol negatif,” jelas peneliti. “Data ini dapat mendasari metode screening yang dapat diandalkan untuk orang terinfeksi SARS-CoV-2."

Perlu diketahui, anjing memiliki kemampuan penciuman 1.000 kali lebih baik ketimbang manusia. Menurut peneliti, para anjing terlatih bisa ditempatkan di tempat keramaian untuk mengidentifikasi langsung siapa orang yang terinfeksi virus corona.

Hal ini membuat para peneliti ingin melanjutkan penilitian tersebut ke level berikutnya. Seperti para anjing akan dilatih untuk membedakan sampel COVID-19 dengan penyakit lain, contohnya influenza.

“Kami berpikir hal ini bekerja karena proses metabolisme di tubuh pasien telah berubah sepenuhnya,” kata Maren von Koeckritz-Blickwede, profesor di University of Veterinary Medicine Hannover, dalam video YouTube mengenai riset mereka. “Kami pikir anjing itu bisa mendeteksi bau yang spesifik.”

Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah melakukan uji coba serupa pada bulan Mei lalu. Uji coba tersebut dilakukan di London yang merupakan Ibu Kota dari Negeri Ratu Elizabeth.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait