Tak Sanggup Hadapi COVID-19, Jeremy Teti Sedih Dengar Permintaan Ayah yang Pengin Cepat Meninggal
Instagram/tetijeremy
Selebriti

Hati Jeremy Teti hancur kala mendengar permintaan sang ayah yang ingin segera meninggal lantaran lelah menghadapi situasi COVID-19. Ayahnya yang berusia 85 tahun juga sering sakit-sakitan.

WowKeren - Di masa pandemi saat ini, banyak masyarakat yang merasa kesusahan. Hidupnya seakan diteror oleh bahaya penyakit COVID-19 yang sewaktu-waktu bisa menyerang tanpa gejala. Keresahan ini nampaknya juga tengah dialami oleh ayahanda dari Jeremy Teti.

Saking tak kuatnya, ayah Jeremy Teti sampai memiliki keinginan untuk segera meninggal. Mendengar pernyataan dari sang ayah, hati Jeremy Teti seolah teriris. Ia merasa sangat sedih lantaran ayahnya bisa sampai berpikiran seperti itu.

Hal ini diceritakan Jeremy Teti di podcast Deddy Corbuzier yang diunggah di kanal YouTube pada Rabu (26/8). Mulanya, Jeremy Teti dan Deddy Corbuzier hany ngobrol santai seputar kesibukan mereka selama masa pandemi ini. Tak ada hal serius yang mereka bicarakan, sampai akhirnya Jeremy teringat dengan ayahnya yang kini menetap di Bali.

Pria kelahiran 31 Maret 1968 ini menyatakan, penting untuk menabung selagi muda agar setidaknya mampu membiayai diri sendiri di panti jompo kelak. "Benar, minimal bisa masuk panti jompo satu bulan 1,5 juta (rupiah)," kata Jeremy Teti. "Aku pernah bikin acara di panti jompo. Aduh Tuhan, tapi ngomong begini jadi ingat bapak gue di Bali."


Jeremy mengatakan jika sang ayah ingin segera meninggal lantaran tak kuat menghadapi masa sulit selama pandemi COVID-19 ini. "(Bapak gue) sudah pengin meninggal. Bapak sudah masuk COVID-19 begini, sudah saya meninggal, meninggal saja di Bali sama saja, dia bilang begitu," ungkapnya.

Saat mendengar ayahnya ingin meninggal, hati Jeremy Teti hancur. "Sedih gue dengar begitu di telepon. Aku sudah nggak kuat lagi, dia bilang begitu," imbuhnya.

Sang ayah yang kini telah berusia 85 tahun itu juga sering sakit-sakitan. Ia pun merasa tak ingin lagi merepotkan banyak orang hanya untuk merawat kondisinya yang sakit. Jeremy pun sempat terpikit untuk memboyong ayahnya ke Jakarta.

Namun, ide itu ditolak mentah-mentah oleh sang ayah. Alasannya, ogah jadi beban anak. "Selama puluhan tahun aku transfer ke orangtua. Tiap kali habis transfer, dia menangis. 'Ya Tuhan punya anak enam kayaknya yang hidup cuma satu atau dua,' Sakit nggak digituin?" papar Jeremy.

Jeremy menjelaskan jika saudara-saudaranya memang telah menikah semua, dan sudah kerepotan untuk mengurus keluarga mereka masing-masing. Karenanya, Jeremy yang notabene masing single, berjanji akan selalu merawat ayahnya.

"Anak yang lain kan sudah mengurus anak masing-masing, keluarga masing-masing. Susah. Gue kan masih independen, gue berjanji sama Tuhan untuk mengurus diri sendiri dan orangtuaku," tutupnya.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru