Corona Makin 'Gila', Kini Juga Ganggu Indera Pendengaran Pasien Positif
Health

Padahal sebelumnya infeksi virus Corona menyebabkan pasiennya kehilangan indera penciuman dan perasa juga. Begini penjelasan peneliti soal gangguan pendengaran akibat COVID-19.

WowKeren - Berbagai "misteri" soal wabah virus Corona terus berusaha diungkap oleh para peneliti. Temasuk di antaranya gejala klinis dan komplikasi yang ditimbulkan oleh infeksi virus Corona, yang belakangan ternyata juga mengganggu indera pendengaran.

Hilangnya kemampuan mendengar akibat COVID-19 terjadi pada seorang perempuan Amerika Serikat, Meredith Harrell. Bermula dari telinga kanan Harrell yang mulai berdenging pada Juli 2020 kemarin, kemudian sekarang tak mampu mendengar apapun dari sana.

Sepekan setelahnya, Harrell dikonfirmasi positif COVID-19. Meski tak mengeluhkan sakit apapun, dokter spesialis pendengaran mengaitkan ketidakmampuan Harrell dalam mendengar dengan infeksi virus.

Dan ternyata hal serupa juga dialami oleh Liam (23), seorang pasien COVID-19 lain. Ia kehilangan 70-80 persen fungsi pendengaran di telinga kirinya setelah terinfeksi COVID-19 pada Juni lalu.

Selama sakit, Liam mengalami demam, sakit kepala, dan kelelahan selama berminggu-minggu. Namun setelah kondisinya membaik, Liam tiba-tiba divonis menderita tinitus atau telinga yang berdenging dan perlahan kehilangan pendengaran.


"Kami semakin sering mendengar bahwa orang mengalami gangguan pendengaran akibat COVID-19," kata dokter spesialis pendengaran dari John Hopkins Medicine, Matthew Stewart, dikutip CNN, Senin (12/10). Namun belum ada data statistik yang membuktikan seberapa sering kondisi itu terjadi, hanya bisa diperlihatkan lewat berbagai penelitian kecil.

Lantas mengapa hal ini bisa terjadi? Stewart dan tim lantas melakukan penelitian terhadap 3 pasien yang sudah meninggal akibat infeksi virus Corona.

Dan hasilnya, virus SARS-CoV-2 ditentukan berada pada telinga tengah dan tulang mastoid di tengkorak, yang terdapat tepat di belakang telinga. Studi dipublikasikan dalam jurnal JAMA Otolaryngology-Head and Neck Surgery.

"Secara pribadi saya curiga bahwa SARS-CoV-2 mengganggu indera pendengaran," jelas Stewart. Ia menduga karena virus Corona bisa menyebabkan pembekuan pembuluh darah dan bisa saja terjadi di saluran kapiler kecil yang ada di telinga bagian dalam.

Ilmuwan lain, Kevin Munro, juga menyepakati hipotesis itu. "Pembuluh darah kapiler di telinga bagian dalam adalah yang terkecil di tubuh manusia. Jadi, tak perlu banyak waktu untuk memblokirnya," ujarnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait