Sudah Ada Trans Sumatera, Industri Manufaktur di Jawa Barat Bakal Relokasi?
Nasional

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengakui jika tidak selamanya industri manufaktur akan berpusat di Jabar karena infrastruktur makin berkembang.

WowKeren - Pada 2019 lalu, sempat ramai pemberitaan ketika sejumlah pabrik melakukan relokasi dari Jawa Barat. Rupanya isu ini kembali santer dibicarakan.

Tidak menutup kemungkinan, relokasi pabrik dari Jawa Barat akan semakin masif terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu kawasan yang berpotensi menjadi destinasi baru untuk industri manufaktur adalah Sumatera.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengakui jika tidak selamanya industri manufaktur akan berpusat di Jabar. Hal itu tak lepas dari adanya perkembangan infrastruktur yang gencar dibangun sampai sekarang.

Misalnya Trans Jawa. Adanya sambungan tol ini telah ikut menggeser industri ke daerah Jawa Tengah. Sehingga tak menutup kemungkinan ketika Trans Sumatera telah selesai dibangun semuanya maka industri juga akan bergeser ke sana.

"Kita nggak selamanya konsentrasi di Jawa, pembangunan Trans Jawa menggeser industri ke daerah di Jawa Tengah (dari Jawa Barat) yang lebih kompetitif secara Ketenagakerjaan," kata Firman dilansir CNBC Indonesia, Sabtu (31/10). "Nanti nggak menutup kemungkinan ketika Trans Sumatera selesai dibangun, bakal bergeser pertumbuhan ekonomi ke arah Sumatera."


Dalam industri manufaktur, alur distribusi menjadi salah satu hal yang penting. Sehingga ketika tol sudah dibangun maka itu artinya fasilitas untuk itu sudah terdukung. Ia yakin jika Trans Sumatera sudah tersambung seluruhnya maka akan memberikan dampak yang luar biasa.

"Bisa jadi pergeseran ke Sumatera karena kita ada pelabuhan Internasional di Medan," lanjut Firman. "Jika Trans Sumatera sudah bisa koneksi, dampaknya akan luar biasa."

Adanya perpindahan industri ini akan mendukung terciptanya pemerataan ekonomi. Sebaliknya, bagi Jawa Barat yang notabene adalah kawasan industri ini bisa menjadi alarm peringatan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sendiri sebelumnya pernah buka suara mengenai ramainya pabrik yang hengkang dari Jabar. "(Pabrik) yang sudah pindah ke provinsi lain menyesal juga. Upah boleh murah tapi produktivitas rendah," ujarnya belum lama ini.

Masih dilansir CNBC Indonesia, selama 3 tahun terakhir, lebih dari 100 pabrik telah hengkang dari Jabar. Sebagian besar merupakan industri padat karya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait