Jangan Sampai Ikut Tersulut Emosi, Ini 7 Tips Bijak Menenangkan Anak Yang Berkelahi
Pexels/Victoria Borodinova
SerbaSerbi

Pertengkaran antar anak sebenarnya tidak selalu buruk. Berdasarkan sebuah penelitian, perkelahian sesama anak yang ditangani dengan baik oleh orangtua akan membuat anak memiliki kemampuan sosial, kognitif, dan interpersonal yang baik loh.

WowKeren - Masa anak-anak memang menjadi masa yang menarik baik bagi orangtua maupun anak itu sendiri. Bertemu dengan banyak teman dan bermain tentu merupakan momen yang mereka nantikan. Namun pertengkaran antar anak tentu enggak bisa dihindari. Satu menit mereka tampak akrab satu sama lain, dan menit berikutnya mereka bertengkar karena alasan yang remeh.

Selain bertengkar antar teman, pertengkaran antar kakak-adik juga sering terjadi. Namun hal itu sebenarnya tidak selalu buruk. Berdasarkan sebuah penelitian, perkelahian sesama anak yang ditangani dengan baik oleh orangtua akan membuat anak memiliki kemampuan sosial, kognitif, dan interpersonal yang baik loh.

Untuk itu, wajib hukumnya bagi orangtua untuk bersikap bijak menangani anak yang sedang bertengkar. Bagaimana caranya? Berikut tim WowKeren rangkum 7 tips menenangkan anak yang sedang bertengkar. Ingat jangan sampai kalian ikut terbawa emosi ya. Yuk disimak!

(wk/putr)

1. Jangan Langsung Terlibat, Lihat Situasinya


Jangan Langsung Terlibat, Lihat Situasinya
Pexels/RODNAE Production

Banyak orangtua yang langsung terlibat dalam pertengkaran anaknya, padahal ada kalanya anak bisa membereska permasalahannya sendiri. Saat anak bertengkar, jangan langsung bergegas melerai anak karena enggak semua pertengkaran berakhir dengan aksi saling pukul, jambak, atau gigit.

Ada kalanya, anak hanya beradu pendapat saja sehingga kalian cuma perlu memberi waktu untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Awasi saja jalannya adu pendapat anak. Namun, bila salah satunya mulai terlihat agresif, keberadaan kalian sangat dibutuhkan sebagai pemisah supaya pertengkaran tidak bertambah parah.

2. Pisahkan Jika Ada Kekerasan Fisik


Pisahkan Jika Ada Kekerasan Fisik
Rawpixel/roungroat

Saat bertengkar, si kecil mungkin akan beradu mulut, ia bahkan bisa saja mengejek satu sama lain, dengan kata-kata yang kasar. Sesekali berilah teguran pada anak jika mengeluarkan kata kasar yang berlebihan. Namun jika sudah terjadi adu fisik yang membahayakan, kalian sebagai orangtua harus segera terlibat dan melerai keduanya.

Cobalah untuk memisahkan salah satunya dari ruangan tersebut. Biarkan mereka berada di ruangan berbeda hingga mereka tenang. Setelah suasananya mereda, mintalah anak untuk meminta maaf karena sudah bersikap kasar tadi. Terapkan metode "win-win solution" sehingga anak harus bekerja sama untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

3. Jadilah Pendengar Yang Baik


Jadilah Pendengar Yang Baik
Rawpixel

Dalam sebuah situasi di mana anak bertengkar dengan adik atau temannya, ada kalanya mereka akan lari pada orangtuanya untuk mengadu. Sebagai orangtua yang bijak, sebaiknya kalian berhenti sejenak dari kesibukan dan mendengarkan keluhan mereka tentang kejadian yang menimpa dirinya.

Jangan langsung memarahi anak, namun dengarkan keluhan mereka selesai bercerita. Dengan orangtua mendengarkan keluhan mereka, maka itu akan membuat anak merasa nyaman dan tenang. Setelah menuntaskan ceritanya, barulah bantu anak untuk mencari solusi bagaimana cara yang tepat dalam menyelesaikan persoalannya. Berikan nasehat bagaimana ia harus bersikap dan apakah hal itu akan merugikan dirinya atau orang lain.

4. Hindari Memihak Satu Anak


Hindari Memihak Satu Anak
Pexels/RODNAE Production

Jika terjadi pertengkaran anak entah dengan saudara atau teman, usahakan menjadi sisi yang netral dan tak memihak. Contoh jika kakak adik sedang bertengkar dan kalian memihak adik karena prinsip "kakak harus mengalah". Kebiasaan tersebut akan membuat sang kakak merasa tidak dipedulikan dan adik akan merasa selalu menang loh.

Cara lain dalam melerai anak bertengkar yakni bersikap adil di mana kalian harus bijaksana dan memberitahu pada mereka siapa yang bersalah. Ingat juga jangan sampai kalian membanding-bandingkan si adik dengan kakaknya, atau sebaliknya, karena akan menimbulkan kecemburuan.

5. Jangan Marahi Anak Di Depan Umum


Jangan Marahi Anak Di Depan Umum
Pexels/August de Richelieu

Jika melihat anak sedang berkelahi, para orangtua sebaiknya tak ikut tersulut emosi dan memarahi anak di depan umum. Saat anak melakukan kesalahan, bukan berarti orangtua berhak untuk memarahi dan membentaknya. Ketika orantuan marah, anak mungkin akan diam. Namun, ia diam karena merasa takut dan terancam.

Ditempa dengan amarah secara terus-menerus juga bisa menyebabkan anak memiliki masalah mental dan perilaku di kemudian hari, misalnya anak bisa menjadi sosok yang lebih agresif. Selain itu, anak juga berpikir bahwa marah atau memaki adalah respons yang normal saat menghadapi masalah. Selain itu, hal ini akan membuat mereka malu dan terlihat kalah di hadapan temannya.

6. Bantu Anak Mencari Solusi


Bantu Anak Mencari Solusi
Shutterstock

Saat kalian mendengar anak-anak berdebat, sebaiknya mendekatlah perlahan sehingga mereka tahu kalian mendengarkan pertengkaran mereka. Katakan bahwa kalian akan memberi mereka beberapa menit untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Di mana orangtua boleh ikut campur bila anak tidak mengarah untuk berdamai.

Selanjutnya agar tidak terjadi hal yang sama, maka cobalah untuk menawarkan beberapa solusi untuk mereka yang sedang bertengkar. Ajarkan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Pandulah anak untuk membuat kesepakatan dengan temannya seperti minta ijin ketika ingin meminjam barang milik satu sama lain. Ajarkan kepada anak-anak bahwa mereka perlu saling menghargai dan jangan saling mengejek.

7. Beri Perhatian Ekstra


Beri Perhatian Ekstra
Rawpixel/Teddy Rawpixel

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka cenderung mencontoh perilaku dan kebiasaan orang-orang dewasa di sekitarnya. Jika anak sering melihat orang tuanya bertengkar, ia pun akan mengimitasi perilaku ini. Karena itu, berikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Jangan marah atau membentak pasangan di depan anak.

Tetaplah tenang ketika kalian menghadapi tekanan dan kendalikan diri karena ini bisa menjadi acuan untuk mereka. Selain itu kalian juga harus memberi perhatian secara langsung pada anak saat bertengkar, dengan cara itu maka anak bisa menjadi lebih lembut. Kalian pun dapat membagi pujian pada anak, karena pujian akan menimbulkan rasa senang dan mendapat energy positif dari pujian tersebut.

Intip juga artikel ini yuk untuk mengetahui beberapa tips mengajarkan pola hidup hemat pada anak. Simak juga artikel ini untuk memahami beberapa tips yang bisa diajarkan pada anak untuk membela diri dari bullying.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait