Kementerian Luar Negeri Prancis serta Kedutaan Besar Prancis di UEA meminta agar warganya di sana tetap waspada usai terjadi serangan bom pada upacara peringatan Perang Dunia I, Rabu (11/11).
- Nidya Putri
- Kamis, 12 November 2020 - 09:03 WIB
WowKeren - Serangan bom pada upacara peringatan Perang Dunia I di pemakaman non muslim Jeddah, Arab Saudi, Rabu (11/11). Ledakan bom tersebut membuat sejumlah orang terluka.
Perlu diketahui, dalam peringatan tersebut turut hadir para diplomat Eropa. Salah satunya dari Prancis.
Dikutip dari AFP, Kamis (12/11), Kementerian Luar Negeri Prancis memberikan keterangan terkait serangan bom tersebut. "Beberapa konsulat termasuk dari Prancis menjadi sasaran serangan IED (improvised explosive device)," katanya. "Prancis mengutuk keras serangan yang pengecut dan tak dibenarkan."
Mereka juga meminta agar seluruh warganya yang ada di Arab Saudi meningkatkan status kewaspadaan usai ledakan yang berasal dari bom rakitan tersebut. Konsulat Prancis di Jeddah pun meminta warganya di Arab Saudi meningkatkan kewaspadaan setelah ledakan itu.
Tak hanya di Jeddah, Kedutaan Besar Prancis di UEA juga meminta warga di sana tetap waspada. "Secara khusus diminta kebijaksanaan, jauhi semua pertemuan dan berhati-hatilah saat bergerak," tulis pernyataan Konsul Prancis di Jeddah.
Sementara itu, dari pihak Arab Saudi sendiri belum mengeluarkan pernyataan resminya. Tak urung sejumlah media mengaitkannya dengan kontroversi kartun Nabi Charlie Hebdo dan komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Islam.
Dilansir Reuters, tepat setelah kejadian serangan bom, Saudi mengumumkan mencegat dan menghancurkan dua drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan Kelompok Houthi Yaman. Kelompok Houthi di Yaman disebut erat kaitannya dengan Iran.
Tak hanya itu, koalisi pimpinan Saudi juga mencegat dua kapal sarat bahan peledak di Laut Merah yang diyakini milik kelompok Houthi juga. Di hari yang sama, Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz juga dikabarkan menyerang Iran.
(wk/nidy)