Pakar Kritik Denda Rp 50 Juta ke HRS Terlalu Kecil, Tak Sebanding Biaya Pengobatan 1 Pasien
Nasional

Dengan perkiraan ada 10 orang saja yang terinfeksi saat pernikahan anak Rizieq, beban biaya pengobatan yang harus ditanggung negara mencapai Rp 1,8 miliar.

WowKeren - Pemberian sanksi terhadap Muhammad Rizieq Shihab berupa denda sebesar Rp 50 juta ramai menuai kritik. Diketahui, sanksi tersebut diberikan kepada HRS usai menggelar acara yang memicu kerumunan massa di tengah pandemi COVID-19.

Pakar kesehatan Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menilai jika denda yang diberikan kepada HRS terlalu sedikit. Pasalnya, nominal denda ini tak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan olehnya, misalnya biaya pengobatan jika dari massa tersebut ada yang terpapar corona.

Dengan perkiraan ada 10 orang yang terinfeksi saat pernikahan anak Rizieq, beban biaya pengobatan yang harus ditanggung negara mencapai Rp 1,8 miliar. Sedangkan massa yang hadir kala itu lebih dari ribuan.

"Saya rasa (denda) segitu bisa jadi kecil," kata Hasbullah di Jakarta Pusat, Senin (16/11). "Karena saya enggak tahu berapa ratus atau ribu orang yang datang dan terinfeksi."


Sedangkan untuk biaya pengobatan satu pasien saja, anggaran yang harus dikeluarkan negara bisa mencapai Rp 80 juta. "Mendingan (biaya perawatan pasien) buat bangun masjid lebih bagus. Kita harus realistis, makanya lebih baik pencegahan," ujar dia.

Bahkan untuk pasien corona yang menderita penyakit bawaan, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 460 juta. Namun walau bagaimanapun juga, kerugian terbesar adalah ketika nyawa sang pasien sudah tak bisa tertolong lagi.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak menggelar acara yang memicu kerumunan. "Nyawa tidak bisa dihitung. Ini enggak bisa dilihat. Maka dari itu, kita enggak perlu bikin acara ramai-ramai. Kita sabar menunggu setelah vaksin ada," tutur Hasbullah.

Kritik senada juga disampaikan oleh Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah. Ia menilai denda itu terlalu kecil. "Di situ (acara Rizieq) terjadi kerumunan, siapa tahu di sana ada orang tanpa gejala (OTG). Itu (dapat) terjadi penularan," ujarnya dilansir Medcom, Selasa (17/11).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait