Ada Artis di TV Pakai Face Shield Tanpa Masker, Satgas COVID-19: Tanya KPI Kenapa Mereka Tak Tegur
Nasional

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito lantas menyatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait penerapan protokol kesehatan.

WowKeren - Isu mengenai selebriti atau artis yang hanya mengenakan face shield tanpa masker kala hadir di layar kaca kini tengah banyak diperbincangkan warganet. Padahal, mantan juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, telah menegaskan bahwa penggunaan face shield tanpa masker tidak efektif.

Pasalnya, risiko penularan lewat partikel virus corona (COVID-19) tetap akan ada jika masker tak dikenakan. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memastikan bahwa virus corona dapat bertahan di udara melalui partikel mikrodroplet dari percikan seseorang.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito lantas menyatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait penerapan protokol kesehatan. "Kita sudah kerja sama dengan KPI. Coba tanya mereka. Coba tanya KPI, kenapa mereka tidak tegur pelaku hiburan, padahal sudah koordinasi dengan Satgas," tegas Wiku dilansir Kumparan pada Senin (11/1).

Lebih lanjut, Wiku menyatakan bahwa semua institusi harus berkolaborasi dan mengambil peran dalam mengendalikan penyebaran COVID-19. Wiku menegaskan bahwa pengendalian COVID-19 tidak bisa hanya ditangani dan bergantung pada Satgas. "Semua pihak harus memiliki tanggung jawab, sehingga hasilnya adalah hasil kolektif," ujar Wiku.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban juga sempat mengomentari fenomena penggunaan face shield tanpa masker ini. Menurutnya, hal tersebut berbahaya dan tetap berisiko menularkan virus corona.


"Saya juga beberapa kali lihat, acara-acara di televisi tidak pakai masker. Hanya face shield," cuit Zubairi dalam akun Twitter miliknya. "Ini berbahaya."

Menurut Zubairi, risiko penularan tetap ada meski sudah dilakukan rapid test antigen sebelum acara. Pasalnya, hasil rapid test antigen masih kurang akurat jika dibandingkan dengan tes swab PCR.

"Oke, mungkin dilakukan rapid test antigen sebagai screening," lanjut Zubairi. "Tapi tetap ada peluang false negative (hasil negatif padahal sebetulnya terinfeksi). Ini harus dimonitor.

Oleh sebab itu, Zubairi mengingatkan sebaiknya pemakaian face shield juga tetap diikuti dengan penggunaan masker. Terlebih untuk orang-orang yang beraktivitas dalam ruangan di waktu yang lama.

"Kalau merasa aman dengan pakai face shield saja tentu tidak bisa dibenarkan. Proteksi dobel akan lebih baik. Yaitu dengan face shield dan masker," pungkas Zubairi. "Ingat, penularan korona kan lewat airborne. Jangan meremehkan. Apalagi di ruangan tertutup dalam waktu lama. Itu amat berisiko.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru