Tak hanya netizen, sejumlah artis pun turut mengutuk aksi bom Makassar. Hal yang sama dilakukan oleh Melanie Subono lewat akun Instagram miliknya pada Minggu (28/3).
- Diah Candra Trisanti
- Minggu, 28 Maret 2021 - 17:43 WIB
WowKeren - Aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.28 WITA. Akibat ledakan itu sejumlah jemaat gereja terluka. Beberapa potongan tubuh manusia pun tampak di sekitar lokasi kejadian.
Tak hanya netizen, sejumlah artis pun turut mengutuk aksi terorisme tersebut. Hal yang sama dilakukan oleh Melanie Subono lewat akun Instagram miliknya.
Secara tersirat Melanie menyebut para teroris itu sebagai pengecut. Ia menyindir keras aksi teror itu.
"Hai pengecut, negara ini diciptakan untuk di huni oleh mereka yang Cinta DAMAI," tulis Melanie secara mengunggah foto dirinya bersanding dengan bendera merah putih. "Hai pengecut , negara ini diciptakan dan Diijinkan TUHAN untuk dihuni oleh PERBEDAAN."
"Atau minimal BERANI TATAP MUKA, bukan brani nya dari blkang atau dengan cara meNEROR," lanjut Melanie. "#katamel #diarymel #melaniesubono #malaikatbrengsek #generasipenerusbangsat #peminumbertanggungjawab #gembeltapikece #nguberanggur"
Tulisan Melanie sontak menuai beragam reaksi netizen. Netizen seakan jengah dengan aksi teror. Apalagi aksi ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
"Pelakunya adalah manusia biadab berpaham kebencian," komentar akun @yopi***tio. "Teroris b*ngsat! lg pandemi org susah malah cari gara2," balas akun @gunaw***dra. "Doa buat korban Bom Katedral Makassar . Tuhan memberkati," timpal akun @aj.al***erry. "Fakteroris! 🤬," tambah akun @veron***rie.
Sementara itu, setidaknya ada 14 orang menjadi korban dalam aksi ledakan ini. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengakui bahwa pihaknya masih mendalami terkait jaringan teroris yang terlibat.
"Kemudian berkaitan dengan kegiatan ini suatu kegiatan teroris atau bukan. Tentunya diperintah bapak Kapolri bahwa siang ini Kadensus berangkat ke Makassar berserta tim," ungkap Argo Yuwono. "Apakah itu nanti berupa suatu bom yang dibuat itu high explosive atau low."
"Sehingga dari situ tentunya kita bisa mengetahui jaringan apa yang melakukan ini. Tentunya untuk jaringannya apa kita masih melakukan penyelidikan," tandasnya.
(wk/diah)
