Meski masih pandemi COVID-19, pemerintah Korea Selatan mengizinkan warganya untuk tak mengenakan masker di ruang terbuka selepas Juli 2021 dengan alasan berikut ini.
- Elvariza Opita
- Kamis, 27 Mei 2021 - 16:28 WIB
WowKeren - Beberapa waktu lalu Amerika Serikat sudah mengizinkan warganya untuk beraktivitas tanpa masker meski masih pandemi COVID-19. Namun persyaratan utamanya adalah mereka harus sudah menerima suntikan dua dosis vaksin COVID-19.
Kini Korea Selatan pun siap mengikuti jejak serupa. Pada Rabu (26/5) waktu setempat, Korea Selatan mencabut kewajiban pemakaian masker di ruang terbuka mulai Juli 2021 mendatang.
Namun syarat utamanya adalah warga tersebut harus setidaknya sudah menerima suntikan satu dosis vaksin COVID-19. Perdana Menteri Kim Boo Kyum pun mengizinkan warganya untuk berkumpul dalam jumlah besar mulai Juni selama sudah setidaknya divaksin sekali.
Langkah ini memang cukup berisiko mengingat pandemi COVID-19 masih membayangi banyak negara, bahkan sempat memorak-porandakan Korea Selatan di masa awal-awal pandemi dulu. Namun langkah ini harus ditempuh untuk meyakinkan masyarakat Korea Selatan, khususnya yang golongan tua, supaya berkenan diimunisasi.
Negara yang dipimpin Presiden Moon Jae In itu memang menargetkan setidaknya 70 persen dari 52 juta warga bisa divaksinasi sampai September 2021 mendatang. Sedangkan saat ini baru 7,7 persen dari target itu yang berhasil tercapai.
PM Kim menegaskan berbagai peraturan karantina akan kembali disesuaikan pada Oktober besok, ketika lebih dari 70 persen warga Korea Selatan telah menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19. Sementara itu untuk target kaum lanjut usia, Menteri Kesehatan Kwon Deok Cheol menyebut sudah lebih dari 60 persen warga di rentang usia 60-74 tahun telah mendaftar untuk vaksinasi.
Korea Selatan sendiri baru akan memulai program vaksinasi untuk masyarakat umum usia 65-74 tahun pada Kamis (27/5) hari ini. Setidaknya 12 ribu klinik dikerahkan untuk menyukseskan program vaksinasi ini.
Di sisi lain, Korea Selatan masih berjibaku melawan pandemi COVID-19 yang menginfeksi 707 pasien baru pada Selasa (25/5) kemarin. Dengan demikian total ada 137.682 kasus positif COVID-19 di negara itu, dengan 1.940 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
(wk/elva)
