Geger Kemenhan Ajukan Rp1.700 Triliun Demi Pengadaan Alutsista, Begini Penjelasannya
Wikimedia Commons/Budiman Nabil
Nasional

Demi mengadakan dan meremajakan alutsista Indonesia, Kementerian Pertahanan dikabarkan mengajukan dana hingga Rp1,7 kuadriliun alias seribu triliun rupiah lebih.

WowKeren - Kementerian Pertahanan tengah mencuri perhatian dengan ajuan proposal dana APBN-nya. Pasalnya dalam proposal untuk pemenuhan alat pendukung pertahanan Indonesia itu, Kemenhan mengajukan hingga hampir USD125 miliar.

Bila dirupiahkan, dana peremajaan alutsista Indonesia itu bahkan mencapai Rp1.700 triliun atau disebut pula sebagai Rp1,7 kuadriliun. Kendati demikian, berita yang melibatkan angka fantastis ini langsung dibantah oleh Direktur Jenderal Strategis Kemenhan, Rodon Pedrason.

"Jumlah anggaran untuk alutsista itu rahasia negara," tutur Rodon, dikutip dari Kompas.id, Rabu (2/6). "Tetapi angka yang disebutkan Rp1,75 kuadriliun itu bukan itu."

Selain perkara angkanya yang tak main-main, proyek peremajaan alutsista ini juga disorot karena konon akan diberikan kepada PT Teknologi MIliter Indonesia (TMI) untuk pengadaannya. Menanggapi hal tersebut, PT TMI juga memberikan klarifikasi.


"Perlu diketahui bahwa tidak ada satu kontrak pun dari Kementerian Pertahanan ke PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan alpalhankam (alat pertahanan dan keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia) oleh Kementerian Pertahanan," kata Corporate Secretary PT TMI Wicaksono Aji lewat keterangan tertulisnya, Selasa (1/6).

PT TMI, menurut Aji, dibentuk untuk menganalisis dan memberi masukan kepada pihak terkait. Dalam hal ini termasuk soal teknologi alutsista kepada pemerintah maupun pihak swasta.

"PT TMI adalah wadah dari para ahli-ahli alutsista berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik," terangnya. "Peran PT TMI adalah menganalisis dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan, maupun swasta dalam hal ToT."

Sementara itu, Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menegaskan bahwa Kemenhan tak berkontrak dengan PT TMI. "TMI tidak akan berkontrak dengan Kemhan dan tidak akan melakukan pengadaan Alutsista," tegas Dahnil.

Sebagai informasi, jumlah detail yang diajukan Kemenhan terkait peremajaan alutsista ini adalah USD124.9995.000, atau bila dikonversikan ke Rupiah Indonesia mencapai Rp1.788.228.482.251.470. Anggaran ini meliputi sejumlah poin seperti akuisisi Alpalhankam hingga biaya perawatan serta pembayaran bunga. Namun karena jumlah nominal yang begitu besar, Kemenhan rupanya akan mengandalkan pinjaman luar negeri demi meremajakan alutsista Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru