Analisis Lapan Soal Kilatan Cahaya Misterius dan Dentuman di Gunung Raung
Instagram/wonderfulglenmore
SerbaSerbi

Bunyi dentuman yang diduga berasal dari sekitar Gunung Raung itu disebut terdengar warga di wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dan juga Kabupaten Bondowoso.

WowKeren - Kilatan cahaya terekam di atas Gunung Raung, Jawa Timur, pada Jumat (4/6) malam. Selain kilatan cahaya, bunyi dentuman yang diduga berasal dari sekitar Gunung Raung juga sempat terdengar.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo, menyatakan bahwa kilatan cahaya dan dentuman tersebut bukan berasal dari aktvitas vulkanis. Menurutnya, Gunung Raung kini masih berada di Level II atau Waspada dan tidak ada aktivitas yang menonjol.

"Masih sama seperti hari-hari sebelumnya," ungkap Mukijo kepada Kompas.com, Sabtu (5/6). Bunyi dentuman itu disebutnya terdengar warga di wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dan juga Kabupaten Bondowoso.

Sementara itu, kilatan cahaya tersebut juga sempat terekam di CCTV sekitar pukul 19.51 WIB. Meski demikian, pihak PPGA masih belum dapat memastikan darimana sumber kilatan cahaya tersebut berasal karena mereka hanya menangani hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas gunung berapi.


"Benar ada kilatan di atas Gunung Raung. Itu terekam dalam CCTV kami," papar Mukijo. "Tidak bisa memastikan."

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) turut angkat bicara mengenai kilatan cahaya misterius tersebut. Kepala Lapan Thomas Jalaluddin mengungkapkan bahwa pihaknya menduga cahaya tersebut merupakan benda luar angkasa yang jatuh ke bumi.

"Analisis saya, berdasarkan citra CCTV, tampaknya itu adalah meteor besar yang menerangi awan di dekatnya," jelas Thomas. "Arah datang meteor di medan pandang CCTV adalah dari arah bawah, artinya lintasannya mengarah posisi CCTV."

Menurut Thomas, benda yang diduga kuat adalah meteor tersebut hanya melintasi Gunung Raung. Benda tersebut akhirnya tertangkap citra satelit Himawari karena menerangi awan rendah.

"Dari citra satelit Himawari, meteor menerangi awan rendah (sekitar 6 km) yang tidak tampak pada citra awan tinggi (di atas 10 km) yang memantulkan cahaya matahari yang belum lama terbenam," paparnya. "Gelombang kejut yang tampaknya berkaitan dengan laporan suara dentuman."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait