PBB Sebut Kebakaran Kapal di Sri Lanka Sebabkan Kerusakan Signifikan Pada Bumi
AP Photo
Dunia

Sebagai informasi, kapal MV X-Press Pearl yang berbendera Singapura terbakar di lepas pantai Sri Lanka pada 20 Mei lalu dan baru mulai tenggelam pada 2 Juni.

WowKeren - Terbakarnya kapal yang memuat bahan kimia di lepas pantai Sri Lanka disebut menyebabkan "kerusakan yang signifikan pada bumi" oleh perwakilan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Pasalnya, insiden kebakaran kapal tersebut telah melepas zat berbahaya ke dalam ekosistem.

Sebagai informasi, kapal MV X-Press Pearl yang berbendera Singapura tersebut terbakar pada 20 Mei lalu dan baru mulai tenggelam pada 2 Juni. Pihak PBB mengaku tengah mengkoordinasikan upaya internasional dan membantu Sri Lanka dalam menilai kerusakan, upaya pemulihan, dan mencegah bencana serupa di masa depan.

"Keadaan darurat lingkungan seperti ini menyebabkan kerusakan signifikan pada planet ini dengan pelepasan zat berbahaya ke dalam ekosistem," tutur Koordinator Residen PBB di Sri Lanka Hanaa Singer-Hamdy, dalam pernyataannya. "Ini, pada gilirannya, mengancam kehidupan dan mata pencaharian penduduk di wilayah pesisir."

Tim ahli kimia dan tumpahan minyak juga telah dikirim dari PBB ke Sri Lanka untuk membantu penanganan insiden ini. Sedangkan Sri Lanka sendiri telah mengajukan klaim sementara senilai 40 juta dolar kepada X-Press Feeders untuk menutup sebagian biaya pemadaman kebakaran.


Angkatan Laut Sri Lanka meyakini bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh muatan kimia yang diangkut kapal tersebut. Di antaranya adalah lebih dari 22 ton asam nitrat dan bahan kimia lain yang sebagian besar hancur dalam kebakaran itu.

Sementara itu, puing-puing termasuk fiberglass yang terbakar dan berton-ton pelet plastik telah mencemari pantai-pantai terdekat. Tak hanya itu, berton-ton butiran mikroplastik juga telah membanjiri pantai-pantai terkenal di wilayah Negombo yang merupakan tujuan wisata populer di Sri Lanka.

Akibatnya, para nelayan kini dilarang memancing. Media lokal juga melaporkan bahwa sudah ada sedikitnya 50 penyu dan delapan lumba-lumba yang ditemukan mati di sepanjang pulau sejak kapal tersebut terbakar pada bulan lalu.

Pejabat tinggi lingkungan Sri Lanka, Anil Jasinghe, mengaitkan kematian hewan-hewan laut tersebut dengan kebakaran MV X-Press Pearl, namun tetap menunggu laporan otopsi akhir.

Di sisi lain, sekitar 300 ton minyak bunker yang digunakan sebagai bahan bakar kapal menjadi kekhawatiran utama dalam insiden ini. Namun pihak otoritas Sri Lanka dan operator kapal mengatakan sejauh ini tidak ada tanda-tanda tumpahan minyak.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait