WHO Rencanakan Vaksinasi COVID-19 Dilaksanakan Setiap Tahun Bagi Kelompok Rentan
pixabay.com/ilustrasi
Dunia

Virus Corona (COVID-19) diketahui sangat mudah menyerang kelompok rentan sepeti lansia. Maka dari itu, WHO dan pihak terkait merencanakan melakukan vaksinasi setiap tahunnya.

WowKeren - COVID-19 hingga saat ini masih menjadi sebuah wabah global yang harus segera ditangani oleh negara-negara di dunia. Virus ini saat ini semakin menjamur di setiap negara dan bahkan bermutasi.

COVID-19 juga sangat rentan menyerang kelompok lanjut usia (lansia), wanita hamil, hingga anak-anak. Sementara itu, organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa kelompok rentan, terutama lansia perlu dilakukan vaksinasi COVID-19 setiap tahunnya agar dapat terlindungi dari virus tersebut.

Perkiraan tersebut termuat dalam laporan WHO yang kemudian akan di bahas dengan dewan GAVI pada Kamis (25/6), dalam sebuah pertemuan. GAVI sendiri merupakan aliansi vaksin yang turut memimpin program vaksin COVID-19 WHO COVAX.

Sementara itu, pencetus vaksin Moderna dan Pfrizer beserta mitranya dari Jerman BioNTech telah menguatarakan bahwa dunia akan segera membutuhkan suntikan booster untuk bisa mempertahankan kekebalan tubuh yang tinggi. Meski demikian, belum ada bukti terkait dengan hal tersebut.


Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa dalam dokumen tersebut, WHO menilai booster tahunan bagi kelompok rentan menjadi dasar yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, dalam dokumen tersebut juga terdapat gagasan untuk menggelar vaksin COVID-19 dua tahun sekali bagi masyarakat umum atau di luar kelompok rentan.

Meski demikian, hal tersebut merupakan skenario dasar dalam menghadapi varian baru yang bermunculan. Hal ini jug akan terus dikaji dan diperbarui secara berkala untuk bisa melawan ancaman dari COVID-19.

Sementara untuk skenario terburuk yang disiapkan oleh WHO adalah menentukan strategi vaksinasi global. Meski demikian, WHO juga memperkirakan dapat berubah ketika nantinya ditemukan data baru terkait dengan peran vaksin dan durasi perlindungannya.

Sejauh ini, WHO telah mencatat sebanyak 2,5 miliar dosis telah diberikan kepada masyarakat seluruh dunia. Adapun penyuntikkan vaksin tersebut sebagian besar terjadi di negara-negara maju dan kaya. Sementara di negara berkembang masih kurang dari 1 persen yang telah divaksinasi. Hal ini berdasarkan dari analisis GAVI.

"Kesenjangan ini dapat melebar tahun depan di bawah perkiraan WHO yang paling pesimis karena kebutuhan akan pendorong tahunan sekali lagi dapat mendorong negara-negara miskin ke belakang antrean," bunyi keterangan GAVI.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait