DKI Diprediksi 100 Ribu Kasus Aktif COVID-19 Minggu Depan, Pemprov Siapkan 6 Strategi Ini
Flickr/unwomenasiapacific
Nasional

DKI Jakarta diprediksi mencapai 100 ribu kasus aktif COVID-19 pada 8-13 Juli 2021. Karena itulah Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan beberapa strategi mengatasinya.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021. Namun "rem darurat" ini tidak menyurutkan kekhawatiran lonjakan kasus yang makin mengerikan di beberapa titik panas wabah COVID-19 Tanah Air, termasuk DKI Jakarta.

Bahkan Ibu Kota diprediksi bisa menembus 100 ribu kasus aktif COVID-19 apabila tidak segera diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat yang lebih ketat. Tak main-main, disebutkan DKI Jakarta bisa mencapai 100 ribu kasus aktif tersebut pada tanggal 8-13 Juli 2021.

Hal ini seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika rapat bersama pemerintah pusat pada Selasa (29/6) kemarin. "Bila tidak segera dilakukan pengetatan maka 100.000 kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 8-13 Juli 2021," demikian kutipan isi laporan perkembangan COVID-19 yang disampaikan Anies seperti diberitakan Antara.


Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan enam langkah untuk menanggulangi krisis ini. Dan secara garis besar bisa disimpulkan bahwa pemerintah akan mengonversi dan menambah lebih banyak fasilitas kesehatan untuk menangani "banjir" pasien aktif COVID-19.

Yang pertama adalah mengubah rumah sakit kelas A agar khusus dijadikan ICU COVID-19. Lalu RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet juga akan dikhususkan merawat pasiend dengan gejala sedang-berat, sebagaimana yang sebelumnya sempat disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Lalu rumah susun akan diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali bagi pasien dengan gejala ringan, meski tak disebutkan rusun mana yang akan dikonversi. Lalu langkah keempat adalah mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi RS darurat yang fokus menangani pasien darurat kritis, diusulkan pula agar satu manajemen dengan RSDC Wisma Atlet.

Langkah kelima adalah memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk pula menambah personel nakes dari luar DKI Jakarta. Dan langkah terakhir adalah memastikan ketersediaan oksigen, alat pelindung diri (APD), alat kesehatan, serta obat-obatan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru