Moderna Siap Luncurkan Uji Coba Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil
pexels.com/ Gustavo Fring
Dunia

Populasi penelitian akan mencakup wanita yang telah menerima vaksin Moderna selama 28 hari sebelum periode menstruasi terakhir mereka atau kapan pun selama kehamilan mereka.

WowKeren - Moderna tengah bersiap memulai studi uji klinis tentang efek vaksin COVID-19 pada wanita hamil. Kabar ini sebagaimana diumumkan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional pada Senin (12/7).

Uji coba ini akan melibatkan 1.000 perempuan dan mempelajari mereka selama 21 bulan. Populasi penelitian akan melibatkan wanita yang telah mendapat suntikan vaksin Moderna selama 28 hari sebelum periode menstruasi terakhir mereka atau kapan pun selama masa kehamilan mereka.

Penelitian ini rencananya akan dimulai pada tanggal 22 Juli mendatang. Sementara terkait tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk melihat pengaruh vaksin Moderna pada kehamilan.

"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil kehamilan pada wanita yang terpapar vaksin Moderna COVID-19 (mRNA-1273) selama kehamilan," bunyi penjelasan singkat terkait penelitian itu. Ini akan fokus pada hasil kehamilan, komplikasi kehamilan, dan dugaan malformasi kongenital mayor dan minor.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melalui situs webnya menyatakan jika wanita hamil dapat menerima vaksin COVID-19. Dengan mendapatkan suntikan COVID-19 akan melindungi mereka dari penyakit parah yang mungkin akan ditimbulkan dari COVID-19.

"Jika Anda hamil, Anda dapat menerima vaksin COVID-19,"kata CDC. "Melakukan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan dapat melindungi Anda dari penyakit parah akibat COVID-19.

CDC dan Administrasi Obat Federal telah mengumpulkan data awal dari sistem pemantauan keamanan yang "tidak mengidentifikasi masalah keamanan apa pun untuk ibu hamil yang divaksin maupun untuk bayi mereka," menurut situs web CDC. Ibu hamil tidak secara khusus dimasukkan dalam uji klinis sebelum FDA memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat vaksin COVID-19.

Hal ini disebabkan "karena pembatasan historis termasuk mereka yang hamil dalam uji klinis," sebagaimana dilaporkan University of Chicago Medicine sebelumnya. Tetapi menurut FDA, "dalam situasi tertentu, mungkin tepat secara ilmiah dan etis untuk memasukkan wanita hamil dalam uji klinis."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru