Olimpiade Baru Digelar 4 Hari, Tokyo Catat Rekor Kasus Harian COVID-19 Tertinggi
AFP/JIJI
Dunia

Tokyo saat ini tengah berada dalam keadaan darurat keempat karena pandemi. Keadaan darurat akan berlangsung hingga Olimpiade berakhir pada 8 Agustus mendatang.

WowKeren - Olimpiade Tokyo yang seharusnya digelar pada 2020 lalu terpaksa diundur akibat pandemi COVID-19. Pekan lalu, pada hari Jumat (23/7) Olimpiade ini telah secara resmi dibuka di Tokyo.

Namun sudah menjadi rahasia umum jika gelaran olah raga bergengsi ini ramai menuai protes. Hal itu mengingat saat ini masih masa pandemi sehingga sangat dikhawatirkan jika gelaran itu tetap digelar maka bisa memperburuk pandemi.

Belum genap seminggu digelar, Tokyo rupanya sudah mencatat rekor harian kasus COVID-19. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa pada hari Selasa (27/7), Kasus baru COVID-19 di Tokyo mencapai rekor tertinggi dengan ada lebih dari 2.800 kasus baru.

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Januari lalu. Para ahli percaya varian Delta coronavirus ikut bertanggung jawab atas lonjakan kasus di Jepang baru-baru ini. Sejak awal pandemi tahun lalu, Tokyo telah mencatat lebih dari 200.000 kasus.


Untuk menekan penyebaran, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mendesak warga untuk tinggal di rumah alih-alih berkumpul untuk menonton Olimpiade. Suga mengatakan varian Delta telah menyebar dengan cepat dan orang-orang berusia 40-an dan 50-an membutuhkan rawat inap.

Sementara itu, ibu kota Jepang tersebut saat ini tengah berada dalam keadaan darurat keempat karena pandemi. Ini juga menjadi alasan panitia penyelenggara memutuskan bahwa Olimpiade Tokyo digelar tanpa penonton di stadion. Keadaan darurat akan berlangsung hingga Olimpiade berakhir pada 8 Agustus.

Sebelum Olimpiade digelar, kalangan medis sudah memberi peringatan. Mulai akhir April, rumah sakit memasang tanda di jendelanya yang mengatakan, "Kapasitas medis telah mencapai batasnya. Hentikan Olimpiade!"

Namun sayangnya permohonan itu tidak diindahkan. Kepala rumah sakit Tachikawa Sogo Masaya Takahashi menyerukan agar Olimpiade dibatalkan agar pasien COVID-19 tidak berakhir meninggal di rumah karena kurangnya tempat tidur rumah sakit.

"Ketika Olimpiade diadakan, masyarakat umum dan penduduk Tokyo akan lupa untuk mengalihkan perhatian mereka ke situasi perawatan medis," tegasnya. "Dan saya khawatir pembatasan aktivitas mereka juga akan dilonggarkan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait