Olimpiade Tokyo Laporkan Klaster COVID-19 Pertama
Unsplash/Dave Kim
Dunia

Juru Bicara Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo, Masanori Takaya, juga melaporkan tambahan 29 kasus baru, sehingga total kasus COVID-19 terkait Olimpiade telah mencapai lebih dari 300.

WowKeren - Pihak penyelenggara melaporkan klaster COVID-19 pertama di lingkungan Olimpiade Tokyo 2020 pada Rabu (4/8). Klaster tersebut terdiri dari beberapa kasus positif COVID-19 di antara tim renang artistik Yunani.

"Saya harus mengatakan itu adalah sebuah klaster," tutur Masanori Takaya selaku Juru Bicara Panitia Penyelenggara. Takaya juga melaporkan tambahan 29 kasus baru, sehingga total kasus COVID-19 terkait Olimpiade telah mencapai lebih dari 300.

Dari 29 kasus baru tersebut, tiga di antaranya adalah perenang artistik Yunani yang tinggal di Kampung Olimpiade sejak 23 Juli. Dari 12 anggota tim renang artistik Yunani, empat orang atlet dan satu ofisial telah dinyatakan positif COVID- 19.

Semua anggota tim, termasuk tujuh orang yang dinyatakan negatif, telah meninggalkan Kampung Olimpiadedan pindah ke fasilitas isolasi. Pada Selasa (3/8), Yunani memutuskan untuk menarik diri dari kompetisi renang artistik Olimpiade.


Meski jumlah kasus COVID-19 terkait Olimpiade tergolong rendah, Tokyo justru mencatatkan rekor baru kasus harian. Pada Rabu, Tokyo melaporkan 4.166 kasus baru.

"Olimpiade berdampak pada kesadaran masyarakat," tutur Shigeru Omi selaku penasihat utama pemerintah untuk COVID-19 kepada komite parlemen.

Sementara itu, Perdana Menteri Yoshihide Suga dan pejabat senior pemerintah Jepang telah menyatakan tidak ada hubungan antara pertandingan Olimpiade yang sedang berlangsung dan lonjakan COVID-19 yang terjadi. Mereka menekankan langkah-langkah ketat dan memadai telah dilakukan untuk mencegah para peserta melakukan kontak dengan publik Jepang.

Tingkat positivity rate di antara atlet Olimpiade dan pemangku kepentingan juga dilaporkan hanya mencapai 0,02 persen. Dengan lebih dari 500 ribu tes dilakukan sejauh ini.

Di sisi lain, peraturan pemerintah Jepang terkait rawat inap di rumah sakit untuk pasien COVID-19 justru menuai kritik. Diketahui, pemerintah Jepang pada Senin (2/8) memutuskan untuk hanya mengizinkan pasien COVID-19 bergejala berat yang dirawat di rumah sakit di wilayah yang mengalami lonjakan kasus demi mencegah kekurangan tempat tidur.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait