Alih-alih postingan berupa liburan atau hal-hal suka cita, bintang 'Tomb Raider' tersebut memulai debutnya dengan sebuah surat yang dia terima dari seorang gadis Afghanistan.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 21 Agustus 2021 - 23:23 WIB
WowKeren - Media sosial kerap menjadi "destinasi" para penggemar yang penasaran dengan keseharian idola mereka. Namun sayangnya, tak semua selebriti memutuskan untuk memiliki akun di dunia maya.
Tak seperti selebriti lain pada umumnya, aktris papan atas sekelas Angelina Jolie tidak memiliki akun media sosial. Hingga kabar gembira datang bagi para penggemar, ketika sang bintang telah memulai akun Instagram resminya pada Jumat (20/8).
Tak pelak, akun ini pun segera diserbu oleh penggemar. Hanya dalam waktu 9 jam, Jolie telah berhasil mengumpulkan 3,7 juta pengikut dan 1.168.915 Like untuk postingan pertamanya. Dan tampaknya, sang bintang telah memulai kehidupan media sosialnya dengan keras. Bagaimana tidak, alih-alih postingan berupa liburan atau hal-hal suka cita, bintang "Tomb Raider" tersebut memulai debutnya dengan sebuah surat yang dia katakan dia terima dari seorang gadis remaja di Afghanistan.
Ia ingin berbagi pada dunia bahwa orang-orang Afghanistan saat ini tengah mengalami masa-masa yang sulit. Oleh sebab itu sebagai seorang figur publik ia ingin menyuarakannya.
"Saat ini, orang-orang Afghanistan kehilangan kemampuan mereka untuk berkomunikasi di media sosial dan mengekspresikan diri mereka secara bebas," kata Jolie dalam keterangan postingannya. "Jadi saya terjun ke Instagram untuk berbagi cerita dan suara mereka di seluruh dunia yang berjuang untuk hak asasi manusia mereka."
Gadis itu, yang namanya disunting, menulis tentang ketakutannya bahwa kembalinya Taliban akan mengakhiri karier sekolahnya. Jolie kemudian menceritakan ketika berada di Afghanistan beberapa minggu sebelum serangan 11 September. Saat itulah dia mengatakan pertama kali bertemu dengan pengungsi yang melarikan diri dari pemerintahan Taliban.
"Sungguh menyakitkan melihat warga Afghanistan telantar lagi karena ketakutan dan ketidakpastian yang telah mencengkeram negara mereka," tulisnya. "Menghabiskan begitu banyak waktu dan uang, mengalami pertumpahan darah dan kehilangan nyawa hanya untuk sampai pada hal ini, adalah kegagalan yang hampir mustahil untuk dipahami."
(wk/zodi)
