Perusahaan Farmasi Spanyol Pastikan Vaksin Moderna yang Terkontaminasi Hanya Dikirim ke Jepang
Flickr/Governor Tom Wolf
Dunia

Moderna dan Takeda Pharmaceutical Co., yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin di Jepang, mengatakan mereka belum menerima laporan mengenai masalah keamanan.

WowKeren - Moderna menjadi salah satu merek vaksin yang telah mendapat persetujuan penggunaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin ini telah digunakan di banyak negara salah satunya Jepang.

Namun sayangnya, baru-baru ini dilaporkan jika vaksin Moderna yang dikirim ke Jepang rupanya tidak dapat digunakan. Alasannya, vaksin tersebut sudah terkontaminasi.

Tak pelak hal ini pun menimbulkan sejumlah kekhawatiran terutama bagi mereka yang menggunakan Moderna. Namun demikian, produsen Spanyol memastikan jika vaksin Moderna yang terdeteksi mengandung kontaminan hanya yang dikirimkan ke Jepang.

Perusahaan farmasi Spanyol Rovi SA mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (26/8). "Deteksi partikel ini mengacu pada botol tertentu dari satu lot produk yang didistribusikan secara eksklusif di Jepang," kata mereka.


Lebih lanjut, pihak perusahaan tersebut tengah melakukan penyelidikan atas masalah tersebut dan bekerja sama dengan otoritas kesehatan. Menindak lanjuti temuan ini, sebagai langkah pencegahan, Jepang telah menangguhkan penggunaan sekitar 1,63 juta dosis vaksin Moderna.

Sementara itu, baik Moderna dan pembuat obat Jepang Takeda Pharmaceutical Co., yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin di Jepang, mengatakan mereka belum menerima laporan mengenai masalah keamanan.

"Asal dari insiden manufaktur ini mungkin di salah satu lini manufaktur Rovi," kata perusahaan. "Sebagai tindakan pencegahan, lot ini dan dua lot yang berdekatan telah ditunda."

Rovi merupakan sebuah pabrik yang berbasis di pinggiran kota Madrid, Spanyol. Di bawah kontrak dengan Moderna, perusahaan farmasi ini menangani proses akhir produksi vaksin untuk dosis yang dikirim ke luar Amerika Serikat. Tugas mereka adalah mengisi botol dengan bahan mentah yang diproduksi oleh perusahaan Swiss.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa 1,63 juta dosis itu disetop oleh Jepang karena ditemukan mengandung bahan-bahan asing yang belum bisa diidentifikasi. Disebutkan bahwa bahan tersebut ditemukan di 39 vial dengan ukuran sekitar beberapa milimeter. Demi alasan keamanan, pemerintah Jepang memutuskan seluruh vaksin yang berada dalam batch produksi yang sama tidak akan digunakan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait