Rohimah mengakuk masih takut untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain pasca bercerai dari Kiwil 7 bulan lalu. Padahal banyak kerabat yang telah menjodohkan Rohimah dengan lelaki lain.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Jumat, 10 September 2021 - 13:46 WIB
WowKeren - Rohimah yang merupakan mantan istri pertama komedian Kiwil mengaku masih trauma untuk menjalin hubungan dengan laki-laki. Diketahui Rohimah dan Kiwil sudah bercerai selama 7 bulan, sejak putusan pengadilan 12 Februari lalu. Rohimah sendiri sudah banyak dijodohkan dengan laki-laki lain oleh kerabatnya.
"Cuma kan balik lagi, perceraian saya masih terhitung bulan, dari masa iddah jadi lima bulan, trauma masih ada di saya," kata Rohimah dalam YouTube Trans TV seperti dilansir dari Suara pada Jumat (10/9). "Jadi kalau seandainya pun memang ada yang cocok, itu saya hanya minta kriteria itu dari si laki-laki itu."
Ada beberapa hal yang masih ditakuti Rohimah untuk membangun rumah tangga lagi. Salah satunya adalah ketakutan dirinya usai dipoligami Kiwil selama puluhan tahun.
"Karena ini, 17 tahun saya dipoligami sudah cukup pengalaman yang benar-benar pahit buat saya," sambung Rohimah. "Pahit banget. Mungkin bagi Bang Kiwil gak pahit, tapi bagi saya pahit."
Pengalaman tersebut membuat Rohimah berpikir dan berharap agar kejadian yang dialami selama menikah dengan Kiwil tak terjadi lagi. Sementara itu sebelumnya Rohimah menceritakan bahwa ia tak mau lagi menghubungi Kiwil setelahn resmi bercerai. Ia mengaku telah menyerahkan komunikasi dengan sang anak karena masih menjadi tanggung jawab Kiwil.
Rohimah sendiri kecewa Kiwil menelantarkan anak-anak mereka. Bahkan demi bertahan hidup, putra sulung Rohimah dan Kiwil kini menjadi tukang ojek.
Rohimah juga mengungkap Kiwil sudah tak memberi nafkah sejak lama. Bahkan Kiwil pun tak memberi kabar kepadanya selama berbulan-bulan.
"Itu dia ngojek dapet 40 ribu, atau 35 ribu, dikasiin semua ke bunda, saking nunggu transferan dari ayah," jelas Rohimah. "Oke kita nalar ya, ayah (Kiwil) dalam keadaan susah juga, tapi gak kayak gini, harusnya ngabarin."
(wk/tria)
