Batasan Baru Wanita di Era Taliban: Kuliah di Kampus Khusus dan Tidak Perlu Masuk Kabinet
Dunia

Taliban mengizinkan perempuan Afghanistan berkuliah sampai pascasarjana, namun hanya di kampus khusus serta wajib memakai penutup kepala. Perempuan juga dianggap tidak penting untuk masuk kabinet.

WowKeren - Kekhawatiran perempuan Afghanistan akan berbagai pembatasan di bawah pemerintahan Taliban tampaknya mulai terbukti satu-persatu. Mulai dari berbagai pembatasan untuk bidang pendidikan hingga hak-hak politik mereka yang "diberedel".

Seperti yang terbaru, Taliban mengizinkan wanita untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang pascasarjana, namun dengan berbagai persyaratan ketat. Seperti hanya boleh berkuliah di kampus khusus sesuai jenis kelamin hingga kewajiban memakai penutup kepala.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Abdul Baqi Haqqani, pada Minggu (12/9) waktu setempat, meski diawali dengan "janji manis" untuk melanjutkan apa yang sudah diizinkan sekarang. "Kami akan membangun berdasarkan apa yang ada sekarang," tegas Haqqani, dikutip dari Al Jazeera, Senin (13/9).

Pada kesempatan itu, Haqqani menegaskan kewajiban mahasiswi untuk mengenakan hijab. Walau Haqqani tak menjelaskan detail, apakah yang diwajibkan hanya penutup kepala atau juga menutupi wajah dengan niqab.


"Kami juga tidak mengizinkan laki-laki dan perempuan bersekolah bersama. Kami tidak mengizinkan pendidikan campur (co-education)," tegas Haqqani.

Haqqani juga menegaskan mahasiswi hanya boleh diajar oleh pengajar perempuan, serta kurikulumnya pun hendak ditinjau ulang. "Bersyukur karena kita memiliki pengajar perempuan yang banyak sehingga kita tidak akan punya masalah dengan (regulasi baru) ini. Segala upaya akan dikerahkan untuk menemukan dan menyediakan guru perempuan untuk murid perempuan," kata Haqqani.

Sedangkan bila tidak ada pengajar perempuan, Taliban akan menyediakan langkah khusus. "Laki-laki juga bisa mengajar perempuan dengan berbagai penyesuaian sesuai hukum syariah," terang Haqqani, menambahkan beberapa cara seperti bisa mengajar lewat video streaming.

Bukan cuma itu, hak politik perempuan pun perlahan ikut dibatasi oleh Taliban. Kepada TOLO News, Juru Bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi menyebut wanita pada kodratnya adalah melahirkan dan membesarkan anak.

Pandangan ini disampaikannya ketika disinggung soal Taliban yang tidak mengangkat wanita dalam kabinet pemerintahan mereka. "Tidak penting untuk melibatkan wanita di kabinet," tutur Zekrullah, meski tak memastikan pula apakah di masa depan benar-benar tidak akan ada wanita di kabinet pemerintahan Taliban atau tidak.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait