Kim Jong Un Bersedia Pulihkan Komunikasi Dengan Korsel Pada Oktober, Tidak Untuk AS
Dunia

Presiden Korut, Kim Jong Un menyatakan bahwa pihaknya telah bersedia untuk memulihkan komunikasi dengan Korsel. Akan tetapi, Kim tetap menolak keras untuk membuka komunikasi dengan AS.

WowKeren - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un baru-baru ini menyatakan kesediaannya untuk memulihkan jalur komunikasi yang sempat "buntu" dengan Korea Selatan (Korsel) pada awal Oktober mendatang. Hal ini dilakukan untuk mempromosikan perdamaian.

Akan tetapi, berdasarkan laporan dari media pemerintah Korut pada Kamis (30/9), menyebutkan bahwa promosi perdamaian itu dilakukan sembari mengabaikan tawaran Amerika Serikat (AS) untuk berdialog. Korut menilai bahwa hal itu merupakan "cara licik" AS untuk menyembunyikan permusuhannya terhadap Korut. Pernyataan Kim ini disebut sebagai upaya nyata untuk membuat perselisihan antara Korsel dengan Washington.

Melansir AP News, Kim disebut ingin Korsel membantunya dalam memenangkan bantuan dari sanksi ekonomi yang dipimpin oleh AS, yang melumpuhkan dan konsesi lainnya. Sebagai informasi, pada bulan ini, Pyongyang telah menawarkan pembicaraan bersyarat dengan Seoul bersamaan dengan penembakan rudal pertamanya dalam enam bulan terakhir, sehingga meningkatkan kritik terhadap AS.


Sementara itu, Pada Kamis (30/9), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadwalkan pertemuan darurat tertutup atas permintaan AS, Inggris, dan Prancis yang membahas mengenai tes peluncuran rudal Korut baru-baru ini. Di sisi lain, pada Rabu (29/9), dalam pidatonya di parlemen Korut, Kim menyampaikan bahwa ia akan melakukan pemulihan hotline lintas batas yang sebagian besar tidak aktif selama lebih dari satu tahun, akan mewujudkan keinginan rakyat Korea untuk perdamaian antara Korut dan Korsel.

Akan tetapi, berdasarkan Kantor Berita Pusat Korea resmi, Kim dinilai masih menuduh Korsel bertekad melakukan kerja sama dengan AS. "Bertekad memohon dukungan dan kerja sama eksternal sambil menuntut kerja sama internasional dalam perbudakan ke AS, daripada berkomitmen menyelesaikan masalah secara independen antara Korea," terang Kim saat pidato.

Lebih lanjut, pada AS, Kim menolak tawaran Amerika untuk melanjutkan pembicaraan tanpa prasyarat dan menyebut mereka sebagai upaya untuk menyembunyikan "kebijakan bermusuhan" Amerika dan "ancaman militer" yang katanya tetap tidak berubah. Menurut Kim, upaya AS itu hanya merupakan sebuah tipuan terhadap masyarakat internasional yang telah dilakukan secara berturut-turut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait