Yura Yunita berbagi kebahagiaan dan rasa bangga usai wajahnya terpampang di billboard Times Square, New York. Yura juga berharap hal itu jadi pertanda suara perempuan akan semakin didengar.
- Amelia Nur Fatimah
- Jumat, 22 Oktober 2021 - 14:47 WIB
WowKeren - Yura Yunita mendapat giliran untuk tampil dalam kampanye EQUAL yang dibuat Spotify. Yura pun merasa bangga wajahnya terpampang di billboard Times Square New York. Videotron itu sekaligus menandai peluncuran album barunya "Tutur Batin" pada Jumat (22/10).
Rasa bangga itu pun sempat diungkapkan Yura Yunita lewat salah satu postingan di akun Instagram miliknya. Dalam postingan tersebut, Yura membagikan video yang menunjukkan videotron Spotify yang terpampang di Times Square, New York.
"New York Times Square D-2 hingga Peluncuran Album Tutur Batin!! Ini terasa tidak nyata!! Perasaan campur aduk yang saya alami sekarang! Tak terlukiskan, saya kehilangan kata-kata," tulis Yura dalam bahasa Inggris pada Rabu (20/10) lalu. ㅤ
"Terima kasih @spotify atas kesempatan besar ini, dukungan besar untuk Album ketiga saya, dan memilih saya untuk kampanye EQUAL Anda. Saya merasa rendah hati dan sangat terhormat. Alhamdulillah ❤️," smabungnya.
Melihat pencapaiannya itu, Yura pun sadar dan optimis jika ke depannya suara wanita akan semakin terdengar dan dipertimbangkan. Apalagi jika para wanita teta konsisten ikut andil dalam berkarya.
"Melihat diri saya di Billboard New York Times Square yang sangat besar ini membuat saya sadar bahwa suara perempuan akan lebih terdengar saat kami terus saling memberdayakan," ungkap Yura.
Yura pun berharap lahirnya album "Tutur Batin" bisa membawa dampak positif bagi para perempuan Indonesia. Yura berharap para wanita Indonesia akan semakin berani bersuara dan menentukan pilihan hidupnya.
"Semoga Album ini dapat memberikan dampak yang dahsyat dan memberikan energi bagi perempuan Indonesia agar kita selalu memiliki keberanian untuk berbicara kebenaran kita, kebebasan untuk mengejar suara hati kita (Tutur Batin), semangat, harapan, dan tidak hanya dinilai oleh 'kecantikan ideal' perspektif yang diciptakan oleh masyarakat. Last but not least, kita semua dapat memiliki akses SAMA untuk sukses. Tidak ada mimpi yang terlalu besar!" pungkasnya.
(wk/amel)
