Eks Perwira Intelijen Sebut Putra Mahkota Saudi Seorang 'Psikopat Tanpa Empati'
AFP/Bandar Al-Jaloud
Dunia

Hal ini disampaikan oleh mantan perwira bernama Saad Aljabri kepada saluran televisi Amerika Serikat, CBS. Ia telah melarikan diri dari Saudi pada Mei 2017 lalu dan tinggal di pengasingan di Kanada.

WowKeren - Seorang mantan perwira senior intelijen Arab Saudi mengklaim bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman adalah seorang "psikopat tanpa empati". Sang Putra Mahkota bahkan disebut pernah membual bahwa dia bisa membunuh Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud yang saat itu masih berkuasa, dan menggantikannya dengan ayahnya sendiri.

Hal ini disampaikan oleh mantan perwira bernama Saad Aljabri kepada saluran televisi Amerika Serikat, CBS. Aljabri sendiri melarikan diri dari Saudi pada Mei 2017 lalu dan tinggal di pengasingan di Kanada. Ia merupakan penasihat dekat Mohammed bin Nayef, mantan Putra Mahkota dan Menteri Dalam Negeri Saudi yang dipandang sebagai saingan politik potensial bagi Pangeran Mohammed.

Aljabri mengaku bahwa pada tahun 2018, ia sempat diperingatkan oleh seorang rekan bahwa tim pembunuh Saudi tengah menuju ke Kanada untuk membunuhnya. Peringatan tersebut datang usai jurnalis Jamal Khashoggi tewas dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.

Kepada tim "60 Minutes" CBS, Aljabri mengaku telah diperingatkan untuk "jangan berada di dekat misi Saudi mana pun di Kanada. Jangan pergi ke konsulat. Jangan pergi ke kedutaan". Kala Aljabri menanyakan alasan kepada rekan yang memperingatkannya, sang rekan menjawab, "Mereka memotong-motong orang itu, mereka membunuhnya. Anda berada di daftar teratas."


Beberapa detail dari dugaan rencana pembunuhan, yang dirinci dalam litigasi di AS dan Kanada, memang telah dilaporkan sebelumnya. Namun wawancara dengan tim "60 Minutes" ini merupakan pertama kalinya Aljabri secara terbuka berbicara tentang perpisahannya dengan Pangeran Mohammed.

Lebih lanjut, Aljabri juga sempat berbicara tentang nasib kedua anak bungsunya, Sarah dan Omar, yang ditangkap dan dipenjara di Saudi. Hal itu dinilai salah satu upaya untuk memaksa Aljabri kembali ke Saudi.

"Saya harus angkat bicara. Saya memohon kepada rakyat Amerika dan pemerintah Amerika untuk membantu saya membebaskan anak-anak itu dan memulihkan kehidupan mereka," ujar Aljabri.

Pemerintah Saudi sendiri tidak menanggapi tuduhan Aljabri tersebut. Namun dalam sebuah pernyataan, pemerintah Saudi mengatakan bahwa Aljabri terkenal kerap mengarang suatu narasi untuk menciptakan gangguan.

"Saad Aljabri adalah mantan pejabat pemerintah yang didiskreditkan dengan sejarah panjang mengarang dan menciptakan gangguan untuk menyembunyikan kejahatan keuangan yang dia lakukan," demikian pernyataan pemerintah Saudi, dilansir The Guardian.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait