Ahok Sebut Pertalite Dijual Terlalu Murah dan Beratkan Pertamina, Siap-Siap Naik Harga?
Instagram/basukibtp
Nasional

Komisaris Utama Pertamina itu menanggapi pernyataan Kementerian ESDM soal harga keekonomian BBM jenis Pertalite yang melampaui harga jual saat ini, yakni Rp7.650 per liter.

WowKeren - Belum lama ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap harga normal penjualan Pertalite. Bahan bakar tersebut seharusnya dijual Rp11 ribuan per liternya, sedangkan di Indonesia saat ini dijual seharga Rp7.650 per liter.

Dengan demikian, PT Pertamina (Persero) menanggung biaya sekitar Rp3.000-an per liter. Dan perihal selisih harga ini pun dikomentari oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Kepada Media Indonesia, Ahok mengakui bahwa selisih keekonomian harga penjualan Pertalite ini memberatkan bisnis Pertamina. "Ini memberatkan (terhadap bisnis Pertamina)," ungkap Ahok, Kamis (28/10).

Meski demikian, Ahok membenarkan bahwa menjual Pertalite dengan harga yang murah memang untuk meringankan masyarakat. Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengatasi selisih harga tersebut?


Sang mantan Gubernur DKI Jakarta mengusulkan supaya sistem penyaluran BBM dengan nilai oktan (RON) 90 tersebut diberikan kepada masyarakat yang benar-benar memerlukan. "Ya tinggal sistemnya harus diubah agar yang terima orangnya tepat," tutur Ahok.

Menurut Ahok, penjualan harga Pertalite yang lebih murah dari harga normal tersebut bahkan telah dimulai sejak harga minyak dunia pernah menyentuh titik tertinggi, yakni USD70 per barel. Namun Ahok tidak merinci kapan tepatnya masa itu, pun tidak mendetailkan berapa biaya keseluruhan yang ditanggung Pertamina akibat penjualan Pertalite yang lebih ekonomis.

Perihal harga Pertalite yang lebih murah dari semestinya ini sebelumnya disampaikan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih pada Senin (25/10). Pejabat ESDM tersebut mengungkap alasan Pertalite dijual lebih murah dari harga normal, yakni untuk meredam kegelisahan masyarakat di tengah penularan kasus COVID-19.

"Ini agar tidak terjadi keresahan di masyarakat. Sehingga Pertamina sebagai BUMN, diharapkan tetap mendukung kelancaran distribusi BBM dengan harga terjangkau," jelas Soerjaningsih, dikutip pada Jumat (29/10).

Bukan cuma Pertalite, Kementerian ESDM juga mengungkap harga keekonomian Premium yang telah menembus Rp9.000 per liter. Namun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih dijual Rp6.450 per liternya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait