Bukan Karena Pandemi, Pejabat India Akan Pertimbangkan Lakukan Lockdown Usai Tingkat Polusi Tinggi
Dunia

Pejabat India saat ini tengah merencanakan untuk menerapkan kebijakan lockdown. Akan tetapi, kali ini bukan karena pandemi COVID-19, melainkan permasalahan lainnya.

WowKeren - Tingkat polusi di New Delhi, India belakangan ini diketahui semakin parah. Bahkan pejabat India pun tengah mendiskusikan rencana untuk melakukan penguncian wilayah atau lockdown untuk menekan tingkat polusi.

Kalau biasanya kebijakan lockdown dilakukan untuk menekan angka kasus COVID-19, berbeda dengan di India yang bertujuan mengurangi polusi. Sebagai informasi, wilayah New Delhi, saat ini masih diselimuti oleh lapisan tebal kabut asap beracun.

Berdasarkan NPR, kualitas udara di New Delhi itu disebut menjadi sangat buruk, sehingga akhirnya hakim di Mahkamah Agung negara itu pada akhir pekan lalu memerintahkan pihak berwenang untuk menghentikan semua perjalanan yang tidak penting di wilayah Ibu Kota Nasional dan memerintahkan penutupan kantor di sekitarnya.

Meski demikian, menurut NPR, pada Senin (15/11) lalu, masih belum jelas apakah penguncian yang belum pernah terjadi sebelumnya itu bakal diterapkan atau tidak. Sama halnya dengan saat melakukan lockdown pandemi COVID-19, nantinya kegiatan di sekolah New Delhi akan ditutup sementara, dan kegiatan belajar dialihkan di rumah. Hal ini dilakukan mengingat, adanya risiko menghirup udara beracun.


Padahal kegiatan sekolah tatap muka itu baru saja dimulai setelah 20 bulan lamanya melakukan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19. Namun kini harus kembali beralih ke pembelajaran jarak jauh di rumah.

"Kelas virtual akan berlanjut, sehingga anak-anak tidak perlu keluar dan menghirup udara yang tercemar," terang Kepala Menteri Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi, Arvind Kejriwal kepada CNN. Selain berpengaruh terhadap kegiatan belajar di sekolah, polusi ini juga berdampak pada kantor-kantor pemerintah New Delhi yang akan mulai beroperasi di bawah kebijakan bekerja dari rumah pada pekan ini.

Lebih lanjut, Kejriwal mengatakan bahwa lockdown terkait dengan polusi tidak akan berdampak besar kecuali tindakan serupa dilembagakan oleh negara-negara tetangga. "Lockdown polusi belum pernah terjadi sebelumnya, ini akan menjadi langkah ekstrem," imbuhnya.

Kejriwal mengungkapkan bahwa kualitas udara di kota dan ibu kota terbesar India itu tetap pada tingkat "berbahaya" di pekan ini. Bahkan merupakan kategori terburuk pada skala enam poin yang berkisar dari sangat baik hingga berbahaya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait