Joe Biden Mendadak 'Serahkan Jabatan', Kamala Harris Jadi Penguasa Wanita Pertama di AS
AFP
Dunia

Presiden ke-46 Amerika Serikat Joe Biden 'menyerahkan jabatannya' selama sekitar 90 menit kepada sang wakil, Kamala Harris, lantaran harus menjalani kolonoskopi.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara mendadak "menyerahkan jabatannya" kepada sang wakil, Kamala Harris. Harris pun praktis menjadi wanita, sekaligus keturunan kulit hitam dan Asia, pertama yang menduduki kursi kekuasaan tertinggi di Amerika Serikat.

Namun kekuasaan Harris ini hanya berlangsung selama sekitar 90 menit, lantaran Biden harus menjalani prosedur kolonoskopi yang menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutinnya. Tindakan itu harus dilakukan dengan menghilangkan kesadaran Biden sehingga Harris bertugas menjadi pengganti sang presiden.

"Pagi ini Presiden bertolak ke Pusat Kesehatan Walter Reed untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Selama di sana, Presiden akan menjalani tindakan kolonoskopi rutin," ungkap Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Jumat (19/11) waktu setempat. "Wakil Presiden akan bekerja dari kantornya selama masa-masa itu."

Biden dilaporkan meninggalkan Gedung Putih sekitar pukul 9 pagi. Lalu sekitar pukul 11.35, Biden sudah kembali menduduki jabatannya sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat.


"(Presiden Biden) dalam kondisi yang baik saat ini untuk melanjutkan pekerjaannya. Beliau akan tetap di Walter Reed untuk menyelesaikan pemeriksaan kesehatan rutinnya," tutur Psaki, dikutip pada Sabtu (20/11).

Pengalihan jabatan secara singkat semacam ini sebenarnya bukan hal baru di pemerintahan AS. Seperti dijelaskan Psaki, pada 2002 dan 2007 lalu, Wapres AS Dick Cheney juga mengambil alih sementara jabatan Presiden George Bush yang menjalani tindakan kolonoskopi.

Namun Presiden ke-45 AS Donald Trump mengambil kebijakan berbeda di masa pemerintahannya. Mantan juru bicaranya, Stephanie Grisham, menyebut bahwa sang presiden enggan menjalani proses anastesi meski akan menjalani tindakan serupa kolonoskopi pada November 2019 lalu.

Grisham menerangkan, Trump tidak ingin dibius karena menolak wakilnya, Mike Pence, mengambil alih sementara tugas-tugasnya sebagai presiden. Grisham juga menyebut Trump yang tidak ingin dijadikan bahan lelucon.

Di sisi lain, pengambilalihan jabatan secara singkat ini diwarnai dengan laporan bahwa Harris dan Biden sedang berselisih paham. Namun Gedung Putih membelanya pada Kamis (18/11), dengan Psaki menyatakan kepada Politico bahwa "tidak ada pertanyaan" bahwa rasisme dan seksisme adalah bagian dari "serangan" terhadap Harris.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait