Israel Kembalikan Jenazah Remaja Palestina, Keluarga Protes Salah Jasad
Dunia

Israel berencana mengembalikan jenazah Abu Sultan yang masih berusia 14 tahun kepada keluarga namun ada kesalahan identifikasi. Abu Sultan dilaporkan tewas ditembak tentara Israel kala menyalakan molotov.

WowKeren - Tentara Israel mengembalikan jasad seorang remaja Palestina yang terbunuh di Tepi Barat pada bulan Oktober 2021 lalu ke keluarganya. Namun pihak keluarga menyatakan tubuh yang dikembalikan adalah jasad orang lain.

Sedianya, Israel telah berencana untuk mengembalikan jenazah dua orang Palestina bernama Isra Khazimia dan Amjad Abu Sultan dengan "alasan kemanusiaan". Khazimia dilaporkan memiliki masalah kesehatan mental, sedangkan Abu Sultan masih di bawah umur.

Namun ketika Israel mengembalikan jenazah Abu Sultan, keluarganya memberi tahu para prajurit bahwa itu adalah mayat yang salah. Jenazah belum diidentifikasi secara publik.

"Setelah jenazah dikembalikan, terungkap bahwa jasad itu diidentifikasi secara tidak benar. Kesalahan yang disayangkan ini sedang ditinjau oleh otoritas terkait," tutur tentara Israel dalam sebuah pernyataan. Tentara Israel meminta maaf atas kesalahan tersebut dan mengatakan jenazah yang benar akan dikembalikan kepada keluarga pada hari Sabtu.


Adapun Abu Sultan yang masih berusia 14 tahun dilaporkan tewas pada 14 Oktober lalu di kota Beit Jala, Tepi Barat yang diduduki, dekat Betlehem. Seorang saksi mata mengatakan tentara Israel menembak Abu Sultan, yang sedang menyalakan bom molotov, tanpa peringatan.

Sementara itu, Khazimia ditembak oleh polisi Israel pada bulan September lalu kala ia diduga mencoba menikam seorang petugas di Kota Tua Yerusalem. Jenazahnya dikembalikan di pos pemeriksaan Salem dekat kota Jenin di Tepi Barat utara.

Sumber-sumber lokal mengatakan tentara Israel melarang warga Palestina berkumpul di dekat pos pemeriksaan. Mereka hanya mengizinkan ayah Khazimia hadir untuk menerima jenazahnya, di samping kendaraan ambulans.

Adapun kesalahan pengembalian jenazah ini kemungkinan akan menarik perhatian pada kebijakan Israel menahan jasad orang Palestina yang terbunuh saat diduga melakukan serangan. Israel mengatakan kebijakan tersebut diperlukan untuk mencegah serangan di masa depan dan untuk kemungkinan pertukaran jenazah dua tentara Israel yang ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza.

Menurut kelompok hak asasi manusia Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem (JLAC), Israel menahan sekitar 80 jenazah warga Palestina. Selain itu, ada 254 mayat yang dikubur di "pemakaman angka", dimana kuburan mereka hanya ditandai dengan nomor.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait