Pilu, ART Bongkar Detik-Detik Nia Ramadhani Ditangkap Saat Siapkan Makan Buat Anak-Anak
Instagram/ramadhaniabakrie
Selebriti

Pihak ART yang bekerja pada Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Pandjiyanto, membongkar detik-detik penangkapan sang majikan. Pandji membeberkan soal apa yang dilakukan Nia sebelum ia ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan, Juli lalu.

WowKeren - Banyak pihak kerap dibuat kagum dengan kehidupan glamor Nia Ramadhani. Biasanya, Nia selalu terlihat cantik enerjik dan pamer liburan mewah di luar negeri.

Namun saat ini, Nia dan Ardi Bakrie sedang mendapatkan ujian hidup. Keduanya mulai menjalani persidangan terkait kasus narkoba.

Dalam sidang lanjutan, dihadirkan sosok ART yang bekerja pada Nia dan Ardi di rumah mereka di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan. ART bernama Pandjiyanto itu rupanya sedang bersih-bersih rumah ketika tiga orang polisi berpakaian preman memasuki rumah Nia dalam proses penangkapan Juli lalu.

"[Saat penangkapan] saya sedang bersih-bersih di dapur. Polisi pakaian preman masuk ke dapur," ujar Pandji saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/12). Pandji menyebut kalau Nia kala itu sedang menyiapkan makanan untuk anak-anaknya. Sedangkan Ardi kebetulan sedang berolahraga di luar.

Ditambahkan Pandji, ia tak tahu apa isi perbincangan Nia dan polisi ketika berada di dapur. Ia rupanya diminta keluar karena dinilai tak berkepentingan dalam masalah itu.


"Habis itu saya tidak tahu apa-apa lagi. Soalnya tadi kepolisian itu mengatakan yang tidak berkepentingan keluar, ya, saya keluar tidak tahu lagi," ujar Pandji.

Pandji juga ditanya hakim soal aktivitas Nia bersama sang sopir yang ikut tertangkap. Ia mengaku tak tahu apapun soal itu.

"Apakah saudara mengetahui apa yang dilakukan bertiga ini?" tanya hakim. "Tidak, Pak," jawab Pandji. "Termasuk malam hari?" lanjut hakim bertanya. "Tidak, Pak," serunya.

Tak cuma terkait proses penangkapan, hakim juga membahas tentang kejanggalan dalam rehabilitasi Nia dan Ardi. Hakim Ketua Muhammad Damis sempat menanyai Direktur Program Fan Campus Herman Haeruman terkait kelengkapan assement terpadu sebagai syarat seseorang menjalani rehab.

"Saya tanyakan, assesment ini assement terpadu bukan? Paham enggak saudara siapa-siapa komponen yang ada pada proses assesment terpadu?" seru Hakim Ketua. Herman sempat menyebut kalau syarat assement terpadu yakni harus ada hasil dari jaksa, dokter, penyidik dan pihak BNN. Namun dari keempatnya, Herman tak menerima assement dari jaksa.

Damis sempat memberikan teguran setelah Herman mengaku dirinya melakukan assesment atas permohonan dari rehab Polres Jakpus. "Kalau semua orang mengajukan rehabilitasi tanpa mekanisme perundang-perundangan bagaimana? Dari sisi regulasi benar seperti itu? Hati-hati saudara, saya ingatkan saya tidak akan terpengaruh dengan apapun, makanya saya ingatkan," tegur Damis.

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait