Sebuah organisasi pemuda Korea mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Barat Seoul untuk melarang pemutaran 'Snowdrop'. Berikut pernyataan lengkapnya.
- Eva Lestari
- Selasa, 21 Desember 2021 - 08:02 WIB
WowKeren - Kontroversi distorsi sejarah drama Jisoo BLACKPINK (Black Pink) "Snowdrop" menjadi semakin serius. Sebab The World Citizens' Declaration, sebuah organisasi pemuda, mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Barat Seoul untuk melarang pemutaran "Snowdrop".
Lee Seol Ah selaku Co-CEO The World Citizens' Declaration menyatakan, "Aku terkejut karena drama yang tampaknya mengagungkan kekerasan negara ditayangkan dan bahkan diekspor melalui layanan OTT (layanan video online)."
Dia melanjutkan, "Di 'Snowdrop', karakter sub-utama Badan Keamanan Nasional yang menyiksa dan membunuh banyak tokoh demokratisasi tanpa alasan secara aktif memuliakan badan tersebut."
"Tampaknya membela kampanye 'pemberantasan mata-mata' Badan Keamanan Nasional di masa lalu dengan mencoba untuk menekan protes demokratis dan memasukkan adegan di mana mata-mata disalahpahami sebagai tokoh demokratisasi. Ini jelas penghinaan terhadap mereka yang telah menghadapi kediktatoran militer," imbuh Lee Seol Ah.
Dia kemudian berkata, "Siaran seperti itu ditayangkan melalui saluran-saluran besar dengan pengaruh yang besar akan menanamkan pandangan sejarah yang terdistorsi bagi generasi yang belum mengalami pengalaman sejarah tertentu tersebut."
"Aku sangat berharap pengadilan akan menghentikan penghinaan semacam ini terhadap para korban dan menyampaikan pesan bahwa kekerasan negara tidak dapat ditoleransi dengan mengeluarkan sebuah perintah," pungkasnya.
Sementara itu, The World Citizens' Declaration akan mengajukan permohonan ini pada Rabu (22/12) besok. Di sisi lain, petisi nasional yang mendesak penangguhan "Snowdrop" telah memperoleh persetujuan dari 200 ribu orang lebih. Karena itulah pemerintah Korea Selatan wajib mengambil tindakan lebih lanjut terkait masalah ini.
(wk/eval)
