Penerima Vaksin Sinovac Disebut Butuh 2 Dosis Booster Untuk Tangkal Omicron, Ini Kata Pakar
Nasional

Studi baru dari Universitas Yale dan Kementerian Kesehatan Republik Dominika menunjukkan bahwa penerima Vaksin COVID-19 Sinovac akan membutuhkan dua dosis booster untuk dapat menetralisir COVID-19 Varian Omicron.

WowKeren - Indonesia akan memulai program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga alias booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Adapun studi baru dari Universitas Yale dan Kementerian Kesehatan Republik Dominika menunjukkan bahwa penerima Vaksin COVID-19 Sinovac akan membutuhkan dua dosis booster untuk dapat menetralisir COVID-19 Varian Omicron.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa dua dosis Vaksin COVID-19 Sinovac ditambah satu dosis booster Vaksin Pfizer hanya menghasilkan respons antibodi yang hampir setara dengan dua dosis Vaksin Pfizer tanpa booster. Sebagai informasi, Vaksin COVID-19 Sinovac dikembangkan dengan metode inaktivasi virus, sedangkan Pfizer dikembangkan dengan metode mRNA.

"Dari segi kesehatan masyarakat, CoronaVac (Vaksin COVID-19 Sinovac) 2x tidak cukup untuk menetralisir Omicron. Bahkan dengan booster CoronaVac 2x plus Pfizer, respons antibodi hanya 1,4x lebih tinggi dari 2x mRNA saja," tulis Akiko Iwasaki selaku peneliti dari studi tersebut di akun Twitter-nya. "Dengan demikian, penerima CoronaVac mungkin memerlukan 2 dosis booster tambahan untuk mencapai tingkat yang dibutuhkan untuk melawan Omicron."

Epidemiolog dari Universitas Grifftih Australia, Dicky Budiman, lantas menanggapi hasil studi tersebut. Menurut Dicky, vaksin mRNA seperti Pfizer secara umum memang terbukti memiliki efektivitas lebih tinggi menghadapi Omicron setelah diberi booster dibanding vaksin inaktivasi virus seperti Sinovac.


"Tapi untuk diketahui, kurang itu bukan berarti tidak bermanfaat, tetap jauh lebih bermanfaat. Lebih memiliki keuntungan proteksi bagi orang dengan dua dosis Sinovac yang diberi Pfizer dibanding tidak dikasih booster, apalagi kalau enggak divaksin sama sekali," papar Dicky dikutip dari BBC News Indonesia pada Kamis (6/1).

Meski studi tersebut menilai dua dosis booster ideal untuk penerima Vaksin Sinovac, Dicky menilai hal tersebut akan sulit diterapkan. Pasalnya, stok Vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia maupun secara global masih terbatas.

Pemberian suntikan booster saja dinilai sudah menimbulkan pro-kontra lantaran target cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan kedua masih belum terpenuhi di Indonesia. Oleh sebab itu, Dicky menilai penyuntikan satu dosis booster Vaksin COVID-19 sudah cukup untuk kelompok-kelompok rentan di Indonesia.

Bahkan beberapa jenis Vaksin COVID-19 seperti Moderna kemungkinan hanya akan diberi setengah dosis untuk program booster ini. "Tentu kalau bicara konteks Indonesia kalau bisa menggunakan setengah dosis itu lebih efektif, lebih banyak orang yang bisa ter-cover," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait