Tenaga Kesehatan Amerika Selatan Mulai Tumbang Hadapi Ancaman Omicron yang Meningkat
Pixabay/ilustrasi/lukasmilan
Dunia

Penularan COVID-19 varian Omicron ikut membuat para tenaga kesehatan di Amerika Selatan tumbang. Para petugas kesehatan yang tersisa di wilayah itu pun kini hampir kewalahan menangani lonjakan kasus.

WowKeren - Varian Omicron memicu meningkatnya jumlah infeksi di seluruh wilayah di Amerika Selatan. Para petugas kesehatan yang setiap hari melakukan interaksi dengan pasien pun juga tak bisa luput dari penularan varian Omicron.

Penyebaran cepat varian Omicron telah mendorong peringatan mengerikan dari para petugas kesehatan di seluruh Amerika Selatan. Tekanan itu meningkat di rumah sakit yang karyawannya mengambil cuti sakit, membuat fasilitas kekurangan staf untuk mengatasi COVID-19.

Sebuah rumah sakit besar di kota.Bolivia akhirnya harus berhenti menerima pasien baru karena kekurangan personel. Salah satu negara bagian di Brasil membatalkan operasi yang dijadwalkan selama sebulan. Federasi penyedia layanan kesehatan swasta Argentina mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa mereka memperkirakan sekitar 15 persen petugas kesehatannya saat ini terinfeksi COVID-19.

Jorge Coronel, presiden konfederasi medis Argentina menyebut gelombang ketiga sangat mempengaruhi tim kesehatan. Mulai dari staf kebersihan hingga teknisi, dengan persentase orang sakit yang tinggi meski telah mendapat vaksinasi lengkap.

Sekitar dua pertiga dari sekitar 435 juta penduduk Amerika Selatan telah diimunisasi lengkap. Merupakan persentase tertinggi untuk wilayah global mana pun, menurut Our World in Data, dan petugas kesehatan di Brasil, Bolivia, dan Argentina telah menerima suntikan booster. Tetapi varian Omicron telah mengirimkan lonjakan jumlah kasus.


Dewan sekretariat kesehatan negara bagian Brasil memperkirakan bahwa antara 10 dan 20 persen dari semua profesional di jaringan kesehatan, termasuk dokter, perawat, teknisi perawat, pengemudi ambulans, dan lainnya yang berhubungan langsung dengan pasien telah mengambil cuti sakit sejak minggu terakhir tahun 2021.

Kantor pers sekretariat kesehatan negara bagian Rio de Janeiro mengatakan ada sekitar 5.500 profesional telah meninggalkan pekerjaan mereka sejak Desember. Semua operasi elektif yang dijadwalkan di jaringan kesehatan negara bagian telah ditangguhkan selama empat minggu. Sedangkan untuk perawatan darurat, relokasi dan lembur digunakan sebagai tindakan sementara.

Sementara di Bolivia, menurut serikat dokter negara tersebut, rumah sakit umum beroperasi pada kapasitas 50-70 persen karena tingginya jumlah infeksi di antara petugas kesehatan.

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di kawasan itu sedang ditantang di tengah jumlah infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Infeksi meningkat di setiap sudut wilayah Amerika, dan sekali lagi, sistem kesehatan kita ditantang ketika kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap meningkat," pungkas Etienne dalam jumpa pers.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait