AS Perintahkan Staf Konsulernya Untuk Pergi Dari Shanghai Imbas Kebijakan Ketat COVID-19
AP Photo/Mark Schiefelbein
Dunia

Kebijakan ketat Shanghai terkait penanganan lonjakan kasus COVID-19 membuat AS meminta semua staf konsulernya meninggalkan kota yang berada di negara Tiongkok tersebut.

WowKeren - Shanghai, Tiongkok, diketahui menjadi salah satu negara yang hingga saat ini masih terus berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19. Shanghai pun bahkan masih menerapkan kebijakan ketat COVID-19, termasuk diantaranya penguncian wilayah atau lockdown.

Buntut dari penerapan lockdown di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Shanghai, membuat Amerika Serikat (AS) memerintahkan semua staf konsuler non darurat untuk meninggalkan kota tersebut. Sementara itu, 26 juta penduduk kota itu telah dikurung di rumah mereka hingga tiga minggu lantaran Tiongkok mempertahankan strategi "Nol COVID-19" dalam menangani wabah dengan isolasi ketat dan pengujian massal.

Pada Senin (11/4), Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa perintah yang diumumkan adalah peningkatan dari nasihat keberangkatan "resmi" pekan lalu yang membuat keputusan itu sukarela. Perintah itu juga mencakup pegawai pemerintah AS non-darurat di konsulat di Shanghai dan anggota keluarga mereka.

"Perubahan postur kami mencerminkan penilaian kami bahwa yang terbaik bagi karyawan kami dan keluarga mereka dikurangi jumlahnya dan operasi kami diperkecil saat kami menghadapi perubahan keadaan di lapangan," bunyi pengumuman tersebut, dikutip pada Selasa (12/4).


Selain itu, Departemen Luar Negeri juga mengeluarkan serangkaian nasihat untuk orang Amerika di Shanghai, termasuk bahwa mereka memastikan mereka memiliki "persediaan uang, obat-obatan, makanan, dan kebutuhan lain yang cukup untuk keluarga Anda jika terjadi pembatasan atau karantina mendadak."

Sementara itu, pemerintah Tiongkok dan media yang sepenuhnya dikendalikan negara semakin defensif tentang keluhan atas langkah-langkah pencegahan COVID-19. Beijing pun menanggapinya dengan tegas.

Beijing menyebut bahwa keberangkatan sukarela pada pekan lalu, dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian mengatakan bahwa Tiongkok "sangat tidak puas dan dengan tegas menentang tuduhan tak berdasar pihak AS terhadap respons epidemi China."

Kemudian, dalam pengumuman tersebut, Departemen Luar Negeri jug menyarankan orang Amerika untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke Tiongkok karena "penegakan sewenang-wenang” dari undang-undang setempat dan pembatasan COVID-19, khususnya di Hong Kong, provinsi Jilin, dan Shanghai. Pejabat AS mengutip risiko "orang tua dan anak-anak dipisahkan."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait