Jutaan Orang di Shanghai Kena Lockdown Untuk Testing Massal di Tengah Lonjakan COVID-19
Dunia

Sebagai informasi, kota metropolis dengan populasi 25 juta jiwa tersebut telah menjadi hotspot utama dalam wabah COVID-19 nasional Tiongkok beberapa hari terakhir ini.

WowKeren - Kota Shanghai di Tiongkok akan menerapkan lockdown bertahap untuk mengekang penyebaran COVID-19 yang dipicu oleh Varian Omicron. Diketahui, kota metropolis dengan populasi 25 juta jiwa tersebut telah menjadi hotspot utama dalam wabah COVID-19 nasional beberapa hari terakhir ini.

Otoritas setempat mengatakan akan membagi Shanghai menjadi dua dalam penerapan lockdown ini dengan menggunakan Sungai Huangpu sebagai pembatasnya. Wilayah yang berada di sebelah timur Sungai Huangpu dan beberapa distrik di barat akan menerapkan lockdown dan melakukan tes COVID-19 massal pada 28 Maret hingga 1 April. Sedangkan wilayah lainnya akan di-lockdown pada 1 hingga 5 April.

Saat lockdown diterapkan, transportasi umum termasuk layanan transportasi online akan ditangguhkan. Kendaraan yang tidak memiliki izin juga tidak akan diperbolehkan berada di jalanan.

Selain itu, semua perusahaan dan pabrik juga disebut akan menangguhkan produksi atau bekerja dari jarak jauh selama masa lockdown. Kecuali jika mereka terlibat dalam menawarkan layanan publik atau memasok makanan.

"Masyarakat diminta untuk mendukung, memahami dan bekerja sama dengan pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi kota, dan berpartisipasi dalam pengujian asam nukleat secara tertib," demikian keterangan pemerintah kota Shanghai.


Pemerintah kota sebelumnya mengatakan dalam pemberitahuan publik bahwa lockdown dua bagian ini dilaksanakan "untuk mengekang penyebaran epidemi, memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat" dan membasmi kasus infeksi "sesegera mungkin". Biro keamanan publik Shanghai mengatakan akan menutup jembatan dan terowongan lintas sungai, dan gardu tol terkonsentrasi di distrik timur kota hingga 1 April.

Pada Minggu (27/3) kemarin, Shanghai mencatat rekor 3.450 kasus COVID-19 tanpa gejala dan 50 kasus bergejala. Jumlah tersebut hampir mencapai 70 persen dari total kasus COVID-19 nasional.

Meski jumlah kasus COVID-19 di Shanghai terbilang rendah dalam jika dibanding negara lain, namun angka tersebut adalah yang tertinggi di Tiongkok sejak minggu-minggu pertama pandemi. Kota tersebut juga telah menjadi tempat uji coba strategi "nol-COVID" Tiongkok saat mencoba mengendalikan varian Omicron yang sangat menular.

Pihak otoritas Shanghai sebelumnya telah menolak lockdown kota secara luas untuk menghindari ketidakstabilan ekonominya dan memilih pendekatan "pengirisan dan kisi-kisi", yang melibatkan screening di lingkungan satu per satu. Menurut Komisi Kesehatan Kota Shanghai, lebih dari 14 juta penduduk Shanghai telah melakukan tes antigen. Tetapi beberapa penduduk menggerutu tentang siklus pengujian yang tampaknya tak berujung dan pendekatan sedikit demi sedikit untuk mengakhiri rantai penularan, dengan beberapa mengatakan dampak strategi nol-COVID menjadi terlalu tinggi.

?

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait