Dalam film 'Srimulat: Hil yang Mustahal', Bio One, Elang El Gibran dan Rano Karno dipertemukan dalam satu adegan yang mana mencuri perhatian sutradara lain, Hanung Bramantyo. Begini pendapatnya.
- Intan Maharani
- Selasa, 24 Mei 2022 - 16:45 WIB
WowKeren - Hanung Bramantyo baru-baru ini memberikan ulasan positif mengenai film "Srimulat: Hil yang Mustahal" Babak Pertama. Secara khusus, ia menyoroti akting Bio One, Elang El Gibran dan Rano Karno dalam film tersebut yang sukses membuatnya berkaca-kaca.
"Srimulat: Hil yang Mustahal" adalah film biopik tentang perjalanan grup lawak legendaris Srimulat pada tahun 1980-an. Dalam film ini, grup Srimulat mencoba tantangannya menaklukkan panggung Ibu Kota dengan lawakan andalan lengkap dengan keterbatasan mereka dalam berbahasa Indonesia pada masa itu.
Sebagai seorang yang sudah banyak pengalaman di dunia seni peran, Hanung Bramantyo membagikan pendapatnya mengenai akting aktor 3 zaman yang bertemu dalam satu adegan di film "Srimulat: Hil yang Mustahal". Suami Zaskia Adya Mecca tersebut membicarakan tentang bagaimana Gepeng (Bio One) dan Basuki (Elang El Gibran) tidak sengaja bertemu dengan Babe Makmur (Rano Karno), pemilik kontrakan sekaligus ayah Royani (Indah Permatasari).
"Ini adalah potret Tiga sosok berbeda generasi dalam satu frame yang asik. Satu adalah artis pop, satunya aktor panggung dari ‘Daerah’ ( begitulah orang NJAKARTA selalu menyebut orang2 diluar wilayahnya ), dan satu lagi sang legenda aktor Indonesia. Menyaksikan ketiganya dalam satu frame, hati ini langsung mbrebes mili," tulis Hanung Bramantyo pada postingan Selasa (24/5).
Kemudian Hanung mengungkapkan pendapatnya mengenai akting Bio One yang sudah dikenalnya sejak film "Seteru". Menurutnya, Bio One yang aslinya sangat khas pemain Jakarta yang tengil dan sok ganteng telah sukses menjelma sebagai sosok pelawak legendaris asal Solo, Gepeng. Bukan hanya dari postur, logat, cara bicara, dan ekspresi, melainkan pada semua hal bak kerasukan arwah almarhum Gepeng.
"Wasyu! Kalo saja saya nonton di OTT, pasti sudah saya Pause dulu gadgetnya buat saya amati lebih detail. Ediaan!! Cah ABG jakarta, artis pop yang terkesan jual ganteng doang, ternyata bisa mawujud menjadi seorang AKTOR!!!" lanjutnya.
Setelah dibuat kagum oleh Bio One, Hanung Bramantyo juga menyoroti akting Elang El Gibran yang sudah dikenalnya sejak proyek film "Sang Pencerah" yang dibintangi Lukman Sardi. Hanung sendiri sudah menjadi saksi sejak El Gibran mendapat peran figuran dalam film-filmnya. Saat menjadi kakak di "Kartini", El Gibran rupanya sempat terlupakan.
Transformasi El Gibran sebagai Basuki tak ayal membuat Hanung Bramantyo semakin terharu. Saking terharunya melihat akting Bio One dan El Gibran, Hanung sampai ingin mendeklarasikan lahirnya para aktor Indonesia yang sangat berbakat dan bekerja keras dalam hal menghidupkan karakter.
"Ya Allah!! Rasa haru saya tercabik. Melihat Bio dan Elang, Rasanya pengen berteriak didalam bioskop : HOI!? Ada AKTOR Indonesia lahir niiih!!! Aktor yang beneran nunjukin kerja kerasnya menyelami karakter : Riset, Eksplorasi dan mewujudkan! Gak cuma jual ganteng doang!!" seru Hanung.
Berikutnya, Hanung Bramantyo secara khusus menggarisbawahi adegan di mana kedua aktor muda itu bertemu dengan Rano Karno. Bukannya tenggelam oleh pesona pemeran Si Doel, menurut Hanung kedua aktor muda itu semakin bersinar.
"Gak mudah bagi pemain baru seperti Elang ketika berhadapan dengan aktor legenda macam Si Doel. terima kasih, sudah menunjukkan kepada penonton apa arti kerja keras. Banyak aktor sudah merasa dirinya aktor hanya karena filmnya Laris. E tapi, Laris itu perlu loh. Tapi tidak untuk legitimasi," imbuhnya.
Terakhir, Hanung Bramantyo mengutip salah satu kalimat ikonik Teguh Srimulat yang diperankan . Tak lupa ia berterima kasih kepada sutradara Fajar Nugros telah menggarap film biopik yang sudah menjadi sarana besar untuk para aktor pemula.
"‘Dadi seniman iku kudu ngidak lemah’ begitu pesan pak Teguh Srimulat. Terima kasih dan selamat buat @fajarnugrs yang sudah memberikan kanvas besar kepada mereka. Tabik!" tutup Hanung Bramantyo.
(wk/inta)
